Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Nanti Sore, Siap-siap Saja

Kompas.com - 18/02/2015, 13:03 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (18/2/2015), dari Kantor Wakil Presiden yang letaknya bersebelahan. Kalla menuju Istana Presiden dengan menumpang golf car sekitar pukul 12.00 WIB. Kepada wartawan, Kalla enggan memberikan pernyataan panjang.

"Masih pagi, belum ada berita. Nanti sore," kata dia, seraya tersenyum dan membalikkan badan.

Beberapa detik kemudian, Kalla kembali, lalu menambahkan pernyataannya. "Siap-siap saja," kata Kalla sambil melambaikan tangannya.

Kalimat "Nanti sore, siap-siap saja" yang dilontarkan Kalla seakan menjadi sinyal jika sore nanti ada pengumuman penting dari Istana.

Sebelumnya, Kalla pernah melontarkan kode serupa ketika pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

 "Jangan pulang cepat kalian sore ini," kata Kalla ketika itu.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir, tepatnya setelah gugatan praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan diterima, Presiden Joko Widodo tampak intens bertemu dengan sejumlah pihak untuk memutuskan apakah akan melantik Budi sebagai kepala Kepolisian RI atau tidak.

Keputusan Presiden sangat dinanti karena polemik ini sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan.

Sementara itu, Kalla juga terlihat tak kalah sibuknya. Dua hari ini, ia lebih sering menemui Presiden Jokowi di Istana. Pada Selasa (17/2/2015) sore misalnya, Kalla terlihat terburu-buru meninggalkan Kantor Presiden dengan golf car menuju Istana. Pada hari itu, Presiden juga menerima Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kemudian, kurang lebih pukul 20.00 WIB, Kalla kembali lagi ke Kantor Wakil Presiden. Tak lama kemudian, ia meninggalkan Kantor Wakil Presiden.

Kesibukan ini hampir sama dengan ketika Presiden Joko Widodo tengah menggodok nama-nama calon menteri. Kalla pun bolak-balik ke Istana Kepresidenan Jakarta. Ia bahkan sengaja lebih intens berkegiatan di Kantor Wapres agar lebih dekat dengan Istana Kepresidenan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com