"Presiden masih menunggu momentum yang tepat, sambil menunggu proses praperadilan," kata Jimly, saat dihubungi, Minggu (15/2/2015).
Jimly menuturkan, semua pihak sebaiknya menahan diri dan memberikan kesempatan kepada Presiden Jokowi untuk merumuskan keputusan yang tepat terkait dilantik atau tidak dilantiknya Budi Gunawan sebagai kepala Polri.
Ia yakin, Jokowi telah memiliki banyak pertimbangan dan masukan yang dihimpun dari sejumlah tokoh serta ahli untuk menuntaskan polemik pelantikan Budi Gunawan tersebut. "Kita percayakan saja, Presiden sudah mempunyai skenario lengkap bagaimana kalau dilantik atau tidak dilantik. Tinggal nunggu momentum," ujarnya.
Meski demikian, Jimly berharap Jokowi tidak terlalu lama memberikan keputusan setelah keluarnya putusan PN Jaksel tentang praperadilan Budi Gunawan. Pasalnya, mengulur pengambilan keputusan terkait pergantian kepala Polri dianggap Jimly akan membuat masalah menjadi semakin rumit.
"Makin cepat diputuskan makin baik, makin molor makin menciptakan ketidakpastian dan masalah turunan," ujarnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sempat berjanji akan mengambil keputusan terkait Budi Gunawan pada pekan ini. Namun, sampai hari Minggu, belum ada tanda-tanda Presiden Jokowi akan menyampaikan keputusan yang diambilnya.
Budi Gunawan adalah calon tunggal kepala Polri yang diajukan Jokowi dan telah disetujui DPR RI. Pelantikannya menjadi polemik karena jenderal bintang tiga itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.