"Sudah dicek, ternyata memang bukan anggota Peradi. Sudah dicek barusan," kata Otto dalam konferensi pers seusai bertemu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto, di Kantor Peradi, Jakarta, Kamis (5/2/2015) sore.
Mendengar pernyataan Otto, Bambang menambahkan, jika seorang advokat tidak terdaftar dalam keanggotaan Peradi, maka ia tidak mempunyai akses untuk menangani suatu perkara hukum.
"Ini artinya ada orang yang mengaku-ngaku advokat, padahal tidak punya izin advokat dan tidak punya organisasi yang melindungi dia, tetapi tampil di mana-mana. Kami menduga seperti itu," kata Bambang.
Otto menjelaskan, orang yang mengaku-aku sebagai advokat sebenarnya bisa diancam hukuman penjara hingga 5 tahun. Namun, pasal tersebut telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.
"Satu-satunya cara adalah kalau ada orang yang dirugikan mengadu ke polisi. Bisa diadukan kalau betul-betul dia sering mengaku sebagai anggota Peradi. Tolong kasih bukti-buktinya ke kita. Ini saya baru dengar nih," kata Otto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.