Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung dan Yasonna Laoly Temui Presiden Jokowi

Kompas.com - 16/01/2015, 15:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Pramono Anung, tiba-tiba mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/1/2015) siang sekitar pukul 14.15 WIB. Pramono datang bersamaan dengan kedatangan Menteri Hukum dan HAM yang juga politisi PDI-P Yasonna H Laoly.

Pantauan Kompas.com, Pramono tiba dengan menggunakan mobil Lexus warna hitam dengan pelat nomor B 1602 SJM. Ia terlihat santai dengan menggunakan sepatu kets dan kemeja. Sementara itu, Yasonna datang dengan menggunakan mobil dinas menteri, Toyota Royal Saloon. Keduanya lalu langsung bergegas masuk ke dalam Istana Kepresidenan.

Saat ditanya apakah kedatangan Pramono hari ini untuk membahas soal calon kepala Polri, Pramono hanya tersenyum.

"Enggak, enggak," kata dia.

Kemudian, Yasonna menimpali. "Ke sini urusan mau ketemu KY," jawab Yasonna.

Pramono pun hanya menjawab singkat ketika ditanya apakah ada inforasi soal pelantikan Budi Gunawan hari ini. "Pokoknya yang news-news aja," kata dia.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi hingga kini belum menyatakan sikap terkait penetapan status tersangka terhadap calon kepala Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Sejak kemarin, Presiden Jokowi disibukkan dengan pertemuan dengan berbagai pihak. Pada hari ini, Presiden juga bertemu dengan Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, Wakapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, dan Budi Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com