Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: TNI Tetap Butuh Persenjataan Militer dari Luar Negeri

Kompas.com - 13/01/2015, 13:52 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui, TNI saat ini masih membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan negara lain. Meski demikian, menurut Moeldoko, pemerintah juga telah menunjukkan keseriusan untuk meningkatkan kualitas produksi industri persenjataan dalam negeri.

"Untuk alutsista yang punya daya saing tinggi, kita tetap butuh persenjataan militer dari luar. Melihat senjata yang canggih, jangankan kepala staf, saya juga ngiler," ujar Moeldoko, saat ditemui seusai memimpin upacara Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI di Lapangan Apel Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/1/2015).

Moeldoko sebelumnya pernah menyatakan ketertarikannya pada salah satu armada milik angkatan laut Amerika Serikat, yang digunakan dalam pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Baca: Anggap Alutsista Kurang Memadai untuk SAR, Panglima TNI Tergiur Helikopter Seahawk)

Meski demikian, sebut Moeldoko, hingga saat ini pemerintah belum menentukan fokus pembelian alutsista dari luar negeri. Menurut dia, ada sejumlah rangkaian panjang yang harus dilakukan untuk membeli alutsista.

Sementara itu, Moeldoko mengatakan, pemerintah saat ini telah menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas produksi alutsista dalam negeri. Diharapkan, kualitas produksi dalam negeri mampu mengimbangi kualitas alutsista buatan negara lain.

"Presiden Joko Widodo telah memberikan Rp 700 miliar untuk PT Pindad. Ini berarti ada keinginan untuk memperkuat industri dalam negeri," kata Moeldoko. (Baca: Jokowi Akan Kucurkan Rp 700 Miliar ke Pindad untuk Tingkatkan Produksi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com