JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny Sompie mengatakan, saat ini empat terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) masih menjalani pemeriksaan intensif di Mabes Polri. Keempat orang yang diketahui sebagai anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso itu disergap Densus di sejumlah tempat di Poso, Sulawesi Tengah.
"Untuk memudahkan pemeriksaan, mereka sudah dibawa ke Mabes Polri. Sementara masih dilakukan pemeriksaan," ujar Ronny melalui pesan singkat, Minggu (11/1/2015).
Ronny mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi hasil pengungkapan dan penangkapan mereka. Kemudian, lanjut dia, berkas perkara tersebut akan diserahkan ke jaksa penuntut umum untuk segera diadili.
"Tujuannya adalah pencegahan terjadinya kasus teror sekaligus melaksanakan quick wins untuk deradikalisasi pelaku teror yang telah tertangkap melalui pembinaan di lembaga pemasyarakatan setelah diputus dalam sidang pengadilan," kata Ronny.
Dalam penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 beserta anggota Polda Sulawesi Tengah pada Sabtu (10/1/2015), seorang pelaku teroris bernama Ilham Syafii tewas akibat tertembak karena berusaha bersembunyi di kawasan perkebunan dan mencoba melawan polisi dengan melepaskan tembakan.
Ilham memiliki peran sebagai pendukung pendanaan teror bagi kelompok MIT. Ia juga terlibat dalam pelatihan militer bersama kelompok Santoso dan Daeng Koro. Selain itu, tim juga menangkap Ipul alias Saiful Jambi karena diduga terlibat dalam kasus Tadrib 2010 di daerah Topoyo, Sulawesi Barat. Ia diketahui bersama-sama membuat bom dengan Oca, tersangka yang lebih dulu ditangkap.
Pelaku ketiga, yaitu Rustam alias Ape, memiliki keterlibatan dalam membantu mengurus pembelian logistik bagi kelompok MIT. Ia juga membantu pengurusan keuangan dan pemberi dana dalam operasi di Tuturuga, Morowali, serta membantu pelarian DPO teroris.
Sementara dua pelaku lainnya adalah pasangan suami istri, Hasan dan Ros, dianggap terlibat dalam penerimaan dan pengiriman dana kepada kelompok Santoso dan mendukung logistik kelompok tersebut. Dari pasangan tersebut, tim Densus 88 menemukan barang bukti berupa uang tunai berjumlah Rp 23 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.