PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut gagal mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8510 dari dasar laut ke permukaan air. Meski begitu, satu balon atau floating bag sudah dipasang untuk mengangkat ekor pesawat seberat 5 ton itu.
"Sudah dipasang satu balon, besok tinggal dilanjutkan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen (TNI) Fuad Basya di KRI Banda Aceh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015) siang.
Fuad menjelaskan, balon itu dipasang oleh tim pertama yang terjun ke dasar laut. Namun saat tim kedua turun, arus laut sudah telanjur berubah menjadi kencang hingga 3-5 knot. Satu knot sama dengan 1,85 kilometer per jam. Normalnya, penyelam dapat bekerja dengan baik di kecepatan arus 1-2 knot.
"Tidak bisa dipaksakan, harus tunggu sampai besok pagi. Mudah-mudahan bisa selesai besok," ujar Fuad.
Bagian ekor pesawat ditemukan di koordinat 03.36.31 Lintang Selatan dan 109.41.66 Bujur Timur di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (7/1/2014) siang. Hari ini, tim penyelam belum dapat mengangkat bagian ekor tersebut karena terhalang oleh arus kencang air laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.