"Tiongkok kapalnya belum sampai. Kalau yang sampai itu yang tiga orang Tiongkok dan alat pinger locator yang portabel," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Soelistyo mengaku belum bertemu dengan tiga orang kru dari Tiongkok tersebut. Ia mengatakan, Tiongkok juga menawarkan beberapa kapal untuk membantu pencarian. Namun, kapal itu belum tiba di Indonesia.
"Mereka sebenarnya membantu beberapa kapal, tetapi saya minta hanya satu kapal SAR (Save and Rescue) saja karena terlalu banyak kapal," kata Soelistyo.
Sebelumnya, Soelistyo mengatakan bahwa Indonesia menerima tawaran bantuan dari Tiongkok asalkan kapal tersebut memiliki sistem untuk mendeteksi keberadaan black box pesawat.
"Saya sedang menyiapkan tambahan bantuan yang ditawarkan dari Tiongkok. Kita mau menerima dengan catatan harus punya alat pencari black box," ujar Soelistyo, Minggu lalu.
Hingga saat ini, kata Soelistyo, belum ada tanda-tanda sinyal berupa bunyi "ping" yang dipantulkan dari black box. Oleh karena itu, tim pencarian membutuhkan bantuan kapal dengan sistem yang mumpuni untuk mencari black box.
"Selama ini, belum tertangkap di coverage area karena terbatas. Kalau lokasinya bisa di-detect oleh sistem sonar bahwa ada benda logam, maka akan lebih mudah," kata Soelistyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.