"Di dasar laut jarak pandangnya nol, jadi gelap. Dasar laut wujudnya lumpur," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/1/2015).
Soelistyo mengatakan, penyelaman dilakukan pada Minggu pagi sekitar pukul 08.20 WIB karena melihat cuacanya lebih baik daripada kemarin sehingga memungkinkan melanjutkan pencarian.
Ia menambahkan, tim gabungan menurunkan dua penyelam dari KRI Banda Aceh untuk menyelam di area prioritas di Selat Karimata. "Akan tetapi, saat ini, di mission area hujan deras, kemudian gelombang naik. Sembilan kapal kita sudah berada di wilayah obyek, (tetapi) penyelaman ulang belum memungkinkan," ujar dia.
Keterbatasan jarak pandang diperparah dengan tebalnya lumpur yang membuat dasar laut semakin pekat sehingga obyek apa pun tidak dapat terlihat meskipun menggunakan senter bawah laut.
Terlebih lagi, kata Soelistyo, kecepatan arus dasar laut termasuk tinggi, yakni 3-5 knot.
Oleh karena itu, kata Soelistyo, pencarian oleh tim penyelam dari KRI Banda Aceh dihentikan sementara. "Oleh tim penyelaman dihentikan sementara, kemudian diupayakan lagi setelah cuaca memungkinkan," kata Soelistyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.