Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Surat ke Pimpinan DPR, Kubu Aburizal Tuding Kubu Agung Haus Kekuasaan

Kompas.com - 17/12/2014, 22:02 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kritik pedas dilayangkan kepada Partai Golkar versi Agung Laksono. Hal itu terjadi setelah kubu Agung dkk melayangkan surat kepada pimpinan DPR terkait perubahan susunan fraksi.

Ketua Fraksi Golkar versi Aburizal Bakrie, Ade Komaruddin, menyebut tindakan Agung dkk sebagai tindakan ngawur. Sebab, ia menilai, mereka enggan mematuhi keputusan yang telah ditetapkan Kementerian Hukum dan HAM.

"Kami menyayangkan itu. Langkah-langkah yang melakukan itu haus kekuasaan," kata Ade di Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Keputusan pemerintah, menurut dia, sudah cukup jelas. Pemerintah tak mengakui hasil munas baik versi Bali maupun Jakarta. Sebagai penggantinya, kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau tahun 2009 yang kini diakui pemerintah.

"Menkumham atas nama pemerintah juga menegaskan secara resmi kepengurusan Partai Golkar sah dan diakui pemerintah saat ini adalah kepengurusan hasil Munas Riau tahun 2009, dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Idrus Marham sebagai Sekjen," ujarnya.

Ade pun meminta agar pimpinan DPR mengembalikan surat yang dilayangkan kubu Agung Laksono. "Kami mendesak pimpinan DPR dan pihak kesekjenan DPR agar segera mengembalikan surat tersebut kepada pengirimnya," kata Ade. (Baca: Kubu Aburizal Minta Pimpinan DPR Kembalikan Surat Kubu Agung)

Sebelumnya, surat pergantian Fraksi Golkar di DPR versi kubu Agung Laksono dibawa oleh Ketua DPP Ibnu Munzir dan Leo Nababan. Keduanya menemui Ketua DPR RI Setya Novanto, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali.

Ibnu Munzir mengaku menemui Setya Novanto dalam kapasitas sebagai Ketua DPR, meski berbeda kubu di Golkar. "Dia welcome kepada kami sampaikan kepada kami. Tapi, secara pribadi Setya Novanto koordinasi ke Ical, dan Ical juga welcome katanya silakan terima," ujar Ibnu yang mengharapkan tetap adanya rekonsiliasi kedua kubu. (Baca: Kubu Agung Sampaikan Pengurus F-Golkar kepada Ketua DPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin Jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com