Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karo Penmas Polri Menolak Tawaran Jadi Ketua Tim Integritas PSSI

Kompas.com - 15/12/2014, 18:23 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jendral Boy Rafli Amar mengatakan, dirinya hingga saat ini belum mendapat izin dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Sutarman, terkait permintaan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjadi pimpinan pada Badan Integritas yang dibentuk PSSI untuk memerangi judi atau pun Match Fixing yang terjadi dalam sepakbola tanah air.

"Belum dapat izin dari pimpinan," kata Boy, di Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Terkait permintaan penunjukan dirinya menjadi Ketua Badan Integritas PSSI, Boy mengatakan, Induk Sepakbola Indonesia tersebut sudah mengirim surat kepada Kapolri. Namun hingga kini dia belum mendapat izin untuk menduduki jabatan tersebut.

Boy menambahkan, Pimpinan Badan Integritas PSSI tersebut sebaiknya diserahkan kepada polisi yang sudah tidak aktif menjabat, agar dapat fokus menjalankan tugasnya sebagai Pimpinan Badan Integritas PSSI.

"Saya kan aktif ya. Bagusnya yang sudah purna biar waktunya bisa full," kata Boy.

Seperti yang diberitakan tribunnews.com, pengurus PSSI merasa kesulitan menertibkan mafia dalam persepakbolaan Indonesia.

"Pengurus PSSI kompak berperang terhadap judi, match fixing, dan semua kaitannya dengan itu. Mulai dari pengurus sampai Komite menandatangani pakta integritas perang terhadap judi," kata Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin.

Penegasan itu dikatakan Djohar usai mengikuti Rapat Kerja PSSI di hotel Park Lane, Jakarta, Minggu (7/12/2014) malam. Pria kelahiran Langkat, Sumatera Utara itu menuturkan untuk mengangkat sepakbola Indonesia ke level dunia maka semuanya wajib menyatakan perang terhadap judi sepakbola.

"Kami sepakat membentuk Badan Integritas dan sudah meminta pada pak Boy Rafli (Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri) untuk memimpin tim integritas kita," ujar Djohar.

Menurutnya keseriusan PSSI untuk memberantas judi sepakbola juga ditindaklanjuti dengan menggandeng interpol. Hal itu, kata Djohar, disebabkan judi bola pertandingan di Indonesia tak hanya terkenal di Indonesia.

"PSSI sudah bekerjasama dengan interpol. Judi ini tidak hanya di Indonesia. Di London, sepakbola Indonesia jadi perbincangan. Ketua Security dari FIFA juga sudah datang. Kita sangat serius Indonesia mau bangkit. Perang terhadap judi. Teknisnya nanti tim yang akan beberkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Tak Setuju Perpanjangan Bansos Disebut Cawe-cawe, Dasco: Kecurigaan Tak Beralasan

Nasional
Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Tapera Dikhawatirkan Jadi Ladang Korupsi seperti Jiwasraya dan Asabri

Nasional
Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Permintaan Otoritas Thailand, Chaowalit Si Buron Nomor 1 Tak Ditampilkan Saat Jumpa Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com