Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Agraria Beri Kelonggaran Waktu Kerja bagi Pegawai Perempuan Tertentu

Kompas.com - 12/12/2014, 14:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan memberikan kelonggaran kepada pegawai perempuan yang bekerja di kantornya. Kelonggaran itu diberikan apabila pegawai sedang menghadapi tiga kondisi, yakni hamil, mempunyai anak balita, dan mempunyai anak Sekolah Dasar yang akan menghadapi ujian.

"Kementerian Agraria dan Tata Ruang ini sangat memberdayakan perempuan," kata Ferry di kantornya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/11/2014).

Ferry menjelaskan, perempuan yang sedang mengandung, akan kesulitan untuk bekerja secara maksimal. Apalagi jika kandungannya sudah memasuki usia tua. Bayi yang sedang dikandung, menurut Ferry, lebih penting dari pekerjaan apapun di kantornya.

"Kalau hamil boleh telat 1-2 jam, pulangnya juga boleh lebih cepat. Apalagi kalau dia enggak punya kendaraan, rumah jauh," ujar Ferry.

Pegawai perempuan yang memiliki balita, kata dia, juga harus diberikan waktu lebih untuk mengurus anaknya. Ferry meyakini, pegawai perempuannya yang memiliki balita tidak akan fokus dalam pekerjaan jika diberi tugas menumpuk. (Baca: Pemerintah Akan Terapkan Pengurangan Jam Kerja Pegawai Perempuan)

"Apalagi kalau baru punya bayi, baru melahirkan, silahkan ambil cuti maksimum. Dan bisa ada tambahan dua minggu lagi," ujar politisi Partai Nasdem ini.

Pegawai perempuan yang memiliki anak di bangku SD, lanjut Ferry, juga harus diberi toleransi. Anak di usia SD, menurut dia, masih rentan apabila harus menghadapi ujian sekolah. Karena itu, ibunya harus siap sedia untuk memberi bimbingan dan perhatian.

"Saya kasih kesempatan ibunya mendampingi. Sekolah kita kan memang enggak ramah untuk anak anak, nanti mereka ketakutan sampai ada yang istighozah, minum air dari cucian kaki, kan enggak masuk akal itu," ucap Ferry.

Ferry mengaku sudah mensosialisikan semua keringanan itu kepada karyawati yang ada. Dia meyakini, kerja kementeriannya tidak akan terganggu karena keringanan yang diberikan ini.

"Kita kan kerja team work, kalau satu tidak bisa kan ada yang menggantikan," ujar Ferry.

Bagaimana jika keringanan ini justru disalahgunakan oleh para pegawainya? "Kalau ada yang berbohong, dia selamanya tidak akan dapat hak (keringanan) itu. Hak itu akan hilang," jawab dia.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mewacanakan pengurangan waktu kerja bagi perempuan dengan kondisi tertentu. Pengurangan waktu kerja itu kemudian menuai pro dan kontra. (Baca: Wapres Ingin Jam Kerja Pegawai Perempuan Dikurangi Dua Jam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com