Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djan Faridz Yakin Pemerintah Netral Sikapi Konflik PPP dan Golkar

Kompas.com - 10/12/2014, 23:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar VIII Jakarta Djan Faridz mengatakan bahwa dia siap membuka ruang islah dengan kepemimpinan PPP versi Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy.

"Kita terbuka untuk mereka kembali ke jalan yang benar," kata Djan Faridz di Mukernas PPP di Hotel JW Luwansa, Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Djan Faridz mengatakan, islah sebenarnya sudah terjadi. Namun, menurut dia, hingga saat ini masih ada yang salah mengerti mengenai prosesnya.

Dia menjelaskan, komunikasi dengan kubu Romy baik dan berharap mereka mengerti proses islah tersebut. "Sejauh ini, komunikasinya bagus dan tidak ada masalah. Semuanya teman," kata dia.

Djan Faridz juga menilai sikap pemerintah dalam memutuskan sengketa partai politik masih netral karena mematuhi hukum. Karena itu, dia percaya pemerintah tidak akan mengintervensi hukum terkait adanya sengketa di internal partai.

"Saya tidak melihat pemerintah berpihak ke kanan atau ke kiri dan saya percaya pemerintah berdiri di tengah," ujarnya.

Djan Faridz mengatakan, untuk rakyat Indonesia yang tidak mengerti politik, pasti melihat apa yang terjadi di internal PPP dan Golkar karena ada intervensi pemerintah. Namun, menurut dia, dia tidak melihat ada intervensi pemerintah di dalamnya, tetapi adanya ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai.

"Saya melihat yang terjadi hanyalah ambisi kekuasaan dari oknum-oknum partai. Di internal partai yang 'ditunggangi' (kepentingan)," katanya.

Dia percaya pemerintah akan berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Partai Politik dalam memutuskan sengketa di internal partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com