Bagi wartawan yang sehari-hari meliput kegiatan Jusuf Kalla, guyonan Jusuf Kalla sering kali menjadi obat penghibur jika sudah suntuk melakukan tugas peliputan.
Tidak terkecuali saat menghadiri peluncuran buku Sisi Lain Istana: Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia karya wartawan senior Kompas, J Osdar, di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Selasa (9/12/2014), yang antara lain dihadiri mantan Wakil Presiden RI, Boediono.
Saat Jusuf Kalla didaulat memberikan sambutan dan berdiri di panggung, jadilah Wakil Presiden (Wapres) memulai "stand up comedy".
Jusuf Kalla menyebut kualitas pendidikan di Indonesia masih lebih baik ketimbang di Amerika Serikat, dan hal tersebut pernah disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan sekitar 500 pengusaha di Amerika.
Ia mengatakan, hal itu menjawab pertanyaan seorang pengusaha setempat yang khawatir untuk berinvestasi karena mempertanyakan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Buktinya, Obama yang tidak tamat SD di Jakarta malah bisa jadi presiden di Amerika sini. Itu menunjukkan betapa hebatnya pendidikan di Indonesia," kata Wapres yang disambut gelak tawa hadirin.
Sebaliknya, yang menjadi presiden di Indonesia tak ada yang pernah bersekolah di Amerika. Pakar aeronautika, Habibie, yang menjadi presiden menggantikan Soeharto, sekolah di Jerman, bukan di Amerika.
"Begitu pun Pak Boediono, menjadi wapres, sekolahnya di Australia, bukan Amerika," kata Kalla disambut tawa terpingkal-pingkal dari para hadirin.
Guyonan lain yang disampaikan Jusuf Kalla adalah mengenai posisi seorang wapres. Dia mengatakan, wapres adalah orang yang paling banyak dihormati di Indonesia mengingat dalam satu hari bisa dihormati oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) selama lebih kurang 18 kali.
"Saat masuk rumah, keluar rumah, kita keluar rumah ada lagi (yang hormat), masuk ke Istana, keluar Istana, ke acara, keluar acara, ada lagi, sampai enam kali. Kita kembali ke kantor, ada lagi, total 18 kali dari rumah ke Istana," katanya yang juga disambut tawa hadirin.
Menurut Jusuf Kalla, penghormatan kepada dirinya lebih banyak dilakukan dibandingkan kepada seorang presiden mengingat presiden lebih jarang dihormati karena jarang keluar Istana.
"Kalau presiden, dia tidak pernah dihormati karena tinggal di Istana. Kalau wapres kan hampir setiap hari. Bahkan, Panglima TNI pun kalah banyak dihormati," ujar Jusuf Kalla, yang juga tak bisa menahan gelinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.