Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Tidak Menjabat, Utang Mantan Mendikbud M Nuh Berkurang

Kompas.com - 09/12/2014, 15:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (9/12/2014). Kepada awak media, Nuh mengaku hendak menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.

"Sekitar Rp 4,5 miliar. Tapi sekarang masih diverifikasi," ujar Nuh di Gedung KPK, Jakarta, Selasa petang.

Nuh mengatakan, total hartanya kini tidak jauh berbeda dengan yang dimilikinya pada saat terakhir kali melaporkan harta kekayaannya. Kalau pun ada kenaikan, kata Nuh, itu karena penambahan nilai jual objek pajak terhadap tanah dan bangunan.

"Utang saya semakin sedikit, Rp50 juta barangkali," kata Nuh.

Berdasarkan data LHKPN di situs acch.kpk.go.id, Nuh terakhir kali menyerahkan laporan harta kekayaannya pada 14 September 2012. Saat masih menjabat sebagai Mendikbud, harta kekayaan yang dilaporkannya sebesar Rp 4.735.223.372 dan 41 ribu dollar Amerika. Sementara utang yang dilaporkannya saat itu sebesar Rp 300 juta.

Selain Nuh, berdasarkan data dari KPK per 4 November 2014, sebanyak 13 menteri dan wakil menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II telah menyerahkan LHKPN ke KPK.

Mereka adalah mantan Sekretaris Kabinet Dipo Alam; mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini; mantan Menteri UKM Syarief Hasan; mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan; mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubabakar; dan mantan Wakil Menteri Perindustrian Alex SW Retraubun.

Selain itu, ada mantan Menteri Perindustrian MS Hidayat; mantan Wakil Menteri Keuangan Ani Ratnawanti; mantan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta; mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi; mantan Menteri Pertanian Suswono; mantan Wakil Menteri BUMN Mahmudin Yasin; mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim; dan mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com