Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ingin Cetak Master Intelijen Sekelas Hendropriyono dan Benny Moerdani

Kompas.com - 17/11/2014, 19:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- TNI membuka Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen angkatan pertama 2014 di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014). Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berharap dapat mencetak perwira TNI sebagai master intelejen melalui sekolah tersebut.

"Mudah-mudahan, siswa sekolah ini menjadi master di bidang intelijen," ujar Moeldoko di hadapan para siswa sekolah melalui siaran pers yang diterima Kompas.com pada Senin (17/11/2014).

Moeldoko mengatakan, sekolah itu bukanlah tempat untuk kenaikan pangkat. Sekolah itu bertujuan membekali para siswa yang terdiri dari perwira menengah (Pamen) dalam bidang kemampuan intelejen. Namun, Moeldoko mengatakan, bukan berarti sekolah tersebut tidak prestisius bagi jabatan yang lebih tinggi.

Siswa terbaik di sekolah itu, lanjut Moeldoko, bukan tidak mungkin akan diarahkan menjadi seorang Asisten Intelijen Komando Distrik Militer (Asintel Kodam) tanpa melalui Sekolah Komando (Sesko) Angkatan.

"Tapi sekali lagi, siswa tak terlalu memikirkan apakah sekolah itu bisa membuat kenaikan jabatan. Pikirkan saja untuk pengembangan karier di prajurit TNI," lanjut dia.

Sekolah intelijen tersebut, kata Moeldoko, sangat penting. Selain tidak ada lagi master intelejen yang ada, pascareformasi, persoalan intelejen di Indonesia kacau balau. Bahkan, ada ipaya mengecilkan peran dan fungsi intelejen.

"Dulu kita punya tokoh dan master intelijen yang hebat dan diakui dunia, misalnya Yoga Sugama (mantan Kepala BAKIN), Benny Moerdani (mantan Panglima ABRI), dan Hendropriyono (mantan Kepala BIN). Tapi sekarang belum ada lagi," lanjut dia.

Pendidikan Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen gelombang pertama diikuti sebanyak 30 personel Pamen TNI yang telah lulus seleksi  persyaratan umum maupun khusus. Mereka akan menempuh pendidikan selama 24 Minggu atau 6 bulan. 

Sekolah gelombang kedua dengan rencana alokasi 35 orang akan dilaksanakan pada Februari 2015 dan gelombang ketiga alokasi 35 orang pada bulan Mei 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Kamil - Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com