Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap 7 Orang Jaringan Pembuatan dan Peredaran Senpi Ilegal di Cipacing

Kompas.com - 07/11/2014, 14:30 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Reserse Mobil bersama Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri mengungkap 14 bengkel pembuatan senjata api illegal dan menangkap tujuh tersangka terkait jaringan pembuatan, penjualan dan peredaran senjata api illegal di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Yang tersangka 5 orang, ada di Bareskrim," ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Sutarman, di ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Kelima tersangka yang ditahan di Rutan Bareskrim Polri berinisial Y, S, UM, YR, dan NES. Sementara dua tersangka lainnya, yakni PY, dan KS, dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Sutarman mengatakan, pengungkapan jaringan senjata api ilegal ini berawal dari informasi anggota Polisi di lapangan yang mengatakan adanya beberapa orang yang terlibat jaringan pembuatan senjata api illegal di desa Cipacing.

Kemudian, polisi mulai melakukan proses pengungkapan pada tanggal 25 September 2014, dengan menangkap tersangka Y, saat transaksi dengan petugas yang menyamar sebagai pembeli, di areal SPBU di wilayah Cipacing.

Dari informasi yang diperoleh dari Y, kemudian polisi berhasil satu persatu menangkap tersangka lainnya. Tersangka terakhir berinisal NES ditangkap pada tanggal 12 Oktober 2014.

"Dari situ kita memperoleh beberapa dalam pengejaran," ucap Sutarman.

Menurut Sutarman, ada dua modus yang digunakan oleh para pelaku dalam merakit senjata api illegal. Yang pertama dengan pertama dengan memesan senjata asli, kemudian dilakukan perakitan. Yang kedua, merakit senjata air soft gun menjadi senjata illegal. Harga senjata api ilegal itu sendiri berkisar sekitar 4 juta rupiah.

Para pelaku dikenakan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia nomor 12 tahun 1951 tentang penggunaan senjata api, dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun atau hukuman seumur hidup.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi menyita barang bukti, diantaranya tiga revolver kaliber 38 special, 3 pistol Walther PPK kaliber 32 ACP, satu pistol. Browning kaliber 9 mm, satu pocket gun colt kaliber 25 ACP, satu pistol Sig Sauer kaliber 9 mm, beberapa alat pembuatan senjata illegal, dan puluhan peluru dari berbagai kaliber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com