JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi diminta segera mengungkap kasus penembakan di rumah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais di Yogyakarta, Kamis (6/11/2014) dini hari. Ini diperlukan agar tidak timbul spekulasi atas kejadian tersebut.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menilai insiden tersebut telah mencederai semangat demokrasi. "Jelas ini adalah sebuah teror dengan kekerasan yang tidak bertanggung jawab yang mencederai nilai-nilai Pancasila dan semangat demokrasi," kata Zulkifli sebagaimana dikutip Antara, Kamis.
Zulkifli meminta aparat kepolisian segera menuntaskan kasus ini. Ia juga meminta agar siapa pun tidak mudah terpancing oleh kejadian itu.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq mengatakan bahwa kasus ini harus segera diungkap agar tidak menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat. "Kesan politisnya sulit dihindari, namun masyarakat tidak perlu panik," kata dia seperti dikutip Tribunnews, Kamis malam.
Sementara itu, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, berpendapat tindak kekerasan tersebut tidak layak dilakukan di negara hukum Indonesia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menyatakan, polisi belum dapat memastikan apakah penembakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal tersebut merupakan aksi teror.
"Kami tunggu dulu hasil penyelidikan di lapangan baru disimpulkan," ujarnya di sela pameran foto Pemilu Presiden 2014 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.
Rumah Amien di Yogyakarta menjadi sasaran peluru dari orang tak dikenal, Kamis kira-kira pukul 02.00. Saat itu Amien tengah tidur di rumahnya. Tembakan pelaku mengenai mobil Toyota Harrier warna hitam yang diparkir di halaman rumah Amien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.