Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat Harapkan Jaksa Agung dari Kalangan Profesional

Kompas.com - 05/11/2014, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Politisi Partai Demokrat Benny K Harman menilai Jaksa Agung sebaiknya berasal dari kalangan profesional yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam mengenai birokrasi di Kejaksaan Agung, serta sebaiknya bukan dari kalangan partai politik.

"Jaksa Agung harus bekerja bukan untuk melayani kepentingan politik kelompok tertentu namun menyelesaikan masalah hukum di bangsa Indonesia," kata dia seraya mengatakan Jaksa Agung mesti membuat Kejaksaan Agung independen dan bebas dari penyanderaan politik.

Benny meminta Presiden Jokowi tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menentukan Jaksa Agung karena lembaga yang memiliki otoritas dalam menentukan seseorang bersalah secara hukum adalah pengadilan.

"Satu-satunya lembaga yang punya otoritas menentukan seseorang bersalah secara hukum adalah pengadilan, bukan jaksa, polisi, KPK, dan itu harus kita luruskan," kata Benny di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (05/10/2014).

Menurut dia, Jaksa Agung harus mampu menjadikan Kejaksaan Agung sebagai institusi hukum terdepan dalam menghadapi masalah hukum, baik korupsi maupun pidana umum lainnya.

Benny menambahkan, tantangan utama Jaksa Agung adalah mengembalikan lembaganya sebagai institusi hukum yang berwibawa dan berintegritas yang belum berhasil pada periode sebelumnya.

"Kita butuh Jaksa Agung yang punya keberanian, kredibel, dan akuntabel," ujarnya.

Benny menegaskan Presiden Joko Widodo memiliki hak prerogatif untuk mengangkat Jaksa Agung karena itu presiden tidak boleh sembarangan memilih orang nomor satu di Kejaksaan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

PPATK Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" Anggota Legislatif Capai Ratusan Miliar

Nasional
KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

KIM Siapkan Pesaing Anies pada Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil dan Kaesang Masuk Nominasi

Nasional
KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

KPK Ungkap Awal Mula Dugaan Korupsi Bansos Presiden Terbongkar

Nasional
Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, 'Jer Basuki Mawa Bea'

Akui Di-bully karena Izin Tambang, PBNU: Enggak Apa-apa, "Jer Basuki Mawa Bea"

Nasional
KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

KPU Minta Pemda Fasilitasi Pemilih yang Baru Berusia 17 Tahun pada Pilkada 2024

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com