Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kondisi Tempat Penampungan TKI yang Disidak Menteri Tenaga Kerja

Kompas.com - 05/11/2014, 14:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Memprihatinkan. Itulah gambaran tempat penampungan calon tenaga kerja Indonesia yang terletak di Gang Z, Jalan F, Kelurahan Asem Baris, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Di sepanjang gang itu, setidaknya terdapat dua rumah yang dijadikan tempat penampungan calon TKI.

Namun, kedua tempat penampungan tersebut dianggap tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kementerian Tenaga Kerja berdasarkan Permen Nomor 7 Tahun 2005 tentang Standardisasi Penampungan TKI.

Di rumah pertama, misalnya. Rumah berukuran sekitar 200 meter persegi itu dihuni 43 calon TKI. Mereka datang dari berbagai wilayah, seperti Cirebon dan Indramayu. (Baca: Gerbang Tak Dibuka, Menaker Teriak dan Lompat Pagar Saat Sidak Penampungan TKI)

Beberapa calon TKI saat berbincang dengan Kompas.com mengaku sudah satu bulan berada di tempat tersebut. Namun, ada juga calon TKI yang sudah hampir tiga bulan di tempat itu.

Dalam rumah tersebut, terdapat tiga kamar berukuran sekitar 4 x 3 meter. Para calon TKI tidur bersama dalam kasur busa tipis. Mereka juga kerap menjadikan ruang tamu sebagai tempat untuk tidur. Selain untuk tidur, ruang tamu berukuran sekitar 5 x 6 meter itu juga digunakan sebagai tempat belajar dan makan.

RODERICK ADRIAN MOZES Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berbincang dengan salah satu calon tenaga kerja wanita (TKW) saat melakukan inspeksi mendadak di Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Elkari Makmur Sentosa yang terletak di Jalan Asem Baris Raya, Gang Z, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2014). Dalam sidak kali ini Menaker menemukan sejumlah pelanggaran di antara lain tempat tidur yang tidak layak dan penampungan yang tertutup. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES


"Bareng-bareng Mas biasanya tidur di sini," kata salah seorang TKI perempuan berusia 29 tahun asal Cirebon yang enggan disebutkan namanya, Rabu (5/11/2014).

Dalam rumah itu, hanya ada satu kamar mandi dengan dua ember tempat penampungan air. Menurut para TKI, mereka biasanya menggunakan kamar mandi itu secara bersama-sama.

Kondisi serupa juga terlihat di lokasi penampungan kedua yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi pertama.

Tempat itu terlihat lebih manusiawi karena lebih bersih daripada tempat sebelumnya. Hanya, dari segi fasilitas, tidak beda jauh. Sebagai gambaran, lokasi penampungan itu berbentuk rumah dengan dua lantai. Semua aktivitas kegiatan bagi sekitar 60 TKI berada di lantai dua.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri yang memimpin inspeksi mendadak di kedua lokasi itu mengaku terkejut melihat kondisi tempat penampungan. Menurut dia, lokasi penampungan tersebut sangat jauh dari standar minimum.

Hanif berjanji akan menutup semua tempat penampungan yang dianggap tidak memenuhi syarat. (Baca: Hanif Dakhiri Ancam Tutup PPTKIS Ilegal)

"Kalau untuk TKI, setelah ada evaluasi, maka akan kita pindahkan ke PPTKI yang lebih memadai," ujar politisi PKB tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com