Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Berkaca pada Tahun 2004, KIH Masih Bisa Dapat Pimpinan AKD jika Kooperatif

Kompas.com - 31/10/2014, 16:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Koalisi Indonesia Hebat dinilai masih bisa mendapatkan kursi pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR (AKD) lainnya jika bersikap kooperatif dan mau bekerja sama dengan Koalisi Merah Putih.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menjelaskan, pada 2004 silam, Partai Demokrat yang memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pilpres 2004 tidak mendapatkan kursi pimpinan apa pun di DPR. Kursi pimpinan saat itu, kata dia, "disapu bersih" oleh fraksi-fraksi yang berseberangan dengan pemerintah.

"Saat itu, kondisinya persis seperti ini. Tapi, saat itu kami menggunakan kekuatan legal formal," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Tidak sampai satu tahun, kata dia, akhirnya suasana kembali mencair. Kursi-kursi pimpinan di setiap komisi dan AKD dibicarakan kembali. Akhirnya, Demokrat mendapatkan beberapa kursi pimpinan komisi dan AKD. Namun, pimpinan DPR dan MPR ketika itu tetap tidak berubah.

"Saya sendiri saat itu jadi Ketua Komisi VI," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Dia berharap, KIH yang membentuk DPR tandingan bisa menunjukkan sikap serupa. Segala permasalahan, kata dia, dapat dibicarakan baik-baik dan harus berlandaskan hukum.

"Kalau KIH mau bekerja sama, masih bisa melakukan pembahasan, pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan masih bisa berubah," ujar Agus.

Setelah mendapatkan kursi pimpinan DPR dan MPR periode 2014-2019, KMP bersama F-Demokrat juga menyapu bersih pimpinan komisi dan AKD. (Baca: Ini Susunan Pimpinan Komisi yang Dikuasai Koalisi Merah Putih)

Tak terima dengan hal itu, kubu KIH membentuk pimpinan DPR sendiri dan melayangkan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR saat ini. Ida Fauziah dipilih sebagai ketua dan empat wakil ketua, yakni Effendi Simbolon (PDI-P), Iskandar Prasetyo (Partai Hanura), Syaifullah Tamliha (PPP), dan Supiadin (Nasdem).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com