Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MA Lantik Empat Hakim Agung

Kompas.com - 21/10/2014, 17:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali melantik dan mengambil sumpah empat hakim agung baru, Selasa (21/10/2014), di Jakarta. Mereka adalah Amran Suadi, Sudrajat Dimyati, Purwosusilo, dan Is Sudaryono.

Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur, di sela acara pelantikan, menjelaskan bahwa tambahan empat hakim agung itu akan menambah formasi majelis di MA dan mempercepat penyelesaian perkara. "Dengan tambahan empat hakim agung ini, maka jumlah hakim agung saat ini menjadi 51 orang," kata Ridwan.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah meloloskan keempat hakim agung tersebut, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap penyelesaian perkara di MA.

Ridwan berharap keempat hakim agung yang baru langsung bisa bekerja karena memiliki latar belakang sebagai hakim karier. "Mereka semua berlatar belakang sebagai hakim karier, jadi tidak perlu lagi melakukan penyesuaian dan diharapkan bisa langsung bekerja," katanya.

Ia mengungkapkan, tahun depan MA akan mengajukan tambahan hakim agung untuk melengkapi formasi 60 hakim agung.

"Setelah beberapa hakim agung pensiun, di antaranya Ketua Muda Pembinaan Widayatno Sastrohardjono yang pensiun sejak Juli 2014, juga untuk melangkapi 60 hakim agung, kami segera mengajukan permintaan lagi," ujarnya.

Dalam seleksi calon hakim agung 2014, KY telah mengirim lima calon ke DPR untuk dimintakan persetujuan sebagai hakim agung. Namun, DPR hanya menyetujui empat hakim agung. Salah satu calon, yakni Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Papua Muslich Bambang Luqmono dinyatakan tidak lolos.

Selanjutnya Hakim Agung Amran Suadi dan Hakim Agung Purwosusilo akan ditempatkan di Kamar Agama, sedangkan Hakim Agung Sudrajat Dimyati di Kamar Perdata, dan Hakim Agung Is Sudaryono di Kamar Tata Usaha Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com