Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aura, Srikandi, Agustin dan Soleka Akan Arak Jokowi Usai Dilantik

Kompas.com - 20/10/2014, 02:16 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Empat kuda betina yakni Aura, Srikandi, Agustin dan Soleka dipersiapkan khusus untuk menarik kereta kuda bagi Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) saat acara kirab budaya rakyat, Senin (20/10/2014).

Kuda yang akan menarik kereta yang ditumpangi Jokowi yakni Aura dan Agustin. Sedangkan kuda yang menarik kereta yang ditumpangi JK yaitu Srikandi dan Soleka.

Keempat kuda ini seluruhnya berwarna coklat, kuda-kuda ini tampak gagah. Namun ada satu kuda yang perawakannya berbeda dari ketiga kuda lainnya.

Kuda itu bernama Srikandi, milik Mas Ngabehi Mudjiono Prasetyo, sang kusir yang besok mengendarai kereta kuda.

Pantauan Tribunnews.com, Srikandi badannya cenderung lebih pendek dari ketiga kuda lainnya. Srikandi berwarna coklat dan di bagian kepalanya ada garis putih mulai dari kepala hingga hidung.

Bobot Srikandi juga lebih besar dibandingkan tiga kuda lainnya. Sehingga saat awal, banyak yang mengira Srikandi tengah bunting.

"Srikandi ini memang beda, dia badannya agak lebar dan gendut. Kalau manusia ya bilangnya semok," kata Mudjiono saat ditemui di Pacuan Kuda, Pulomas, Minggu (19/10/2014).

Diceritakan Mudjiono, lantaran perut Srikandi yang buncit awalnya banyak yang mengira Srikandi bunting. Namun setelah diperiksa ke dokter, ternyata Srikandi tidak bunting.

"Diperiksakan dia tidak bunting, memang perutnya besar, semok karena banyak makan," tambah Mudjiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

Nasional
Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

Nasional
KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com