Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Akui Danpaspampres Baru adalah Pilihan Jokowi

Kompas.com - 16/10/2014, 10:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengakui, pengangkatan Brigadir Jenderal Andhika Perkasa menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ialah berdasarkan pilihan langsung dari presiden terpilih Joko Widodo.

"Iya keinginan langsung (Jokowi)," ujar Moeldoko, seusai memimpin apel pengamanan prajurit TNI di Parkir Timur Senayan, Kamis (16/10/2014). Dia mengatakan, pimpinan TNI berkomunikasi langsung dengan presiden untuk pengisian jabatan-jabatan tertentu.

Menurut Moeldoko, komunikasi semacam itu sudah menjadi tradisi yang dikembangkan di TNI. "Saya tanya beliau, Bapak Jokowi bagaimana dengan komandan paspampres, apakah Bapak punya calon yang telah disiapkan? Beliau menyampaikan bahwa sudah memilih Brigjen Andika sebagai Danpaspamres," tutur dia.

Sebelumnya, pengangkatan Andhika sebagai Danpaspampres sempat menjadi pembicaraan. Hal itu lantaran selama menerima pangkat Brigjen, Andhika baru satu kali menerima jabatan sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD. Umumnya, sebelum menerima jabatan strategis, para perwira setidaknya pernah beberapa kali menerima jabatan yang setingkat.

Moeldoko tak menampik pengangkatan Andhika terbilang cukup cepat. "Yah memang untuk (angkatan) tahun 87, dia yang pertama. Angkatan 86 sekarang sudah ada dua (yang punya pangkat dan jabatan setingkat). Memang selalu ada yang duluan," kilah dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang pelantikan presiden terpilih, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memutasi sejumlah perwira tinggi TNI untuk menduduki jabatan baru. Salah satu jabatan perwira tinggi yang akan berganti adalah danpaspampres.

Para pejabat yang berganti itu adalah Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Agus Sutomo, akan menjadi Panglima Kodam Jaya, menggantikan Mayor Jenderal Mulyono yang akan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Pengganti Agus di Kopassus adalah Mayor Jenderal Doni Monardo yang sebelumnya merupakan Danpaspampres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com