Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kepentingan Nasional, Hanura Lepas Pimpinan MPR

Kompas.com - 07/10/2014, 22:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Saleh Husin mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan partainya tidak mendapatkan kursi MPR RI.

"Hanura sangat mengedepankan kepentingan nasional. Hal itu demi suksesnya pemilihan pimpinan MPR. Kami legowo melepaskan dan memberikan kepada PPP," ujar Saleh kepada Kompas.com, Selasa (7/10/2014) malam.

Saleh mengatakan, kebijakan melepas kursi wakil MPR itu lantaran pembahasan yang terlalu berlarut-larut. Kondisi demikian memunculkan citra negatif bagi publik yang telah muak atas manuver politik demi kursi pimpinan parlemen.

"Kita lakukan itu agar agenda ke depan dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan bersamalah," ujar dia.

Saleh menampik bahwa kebijakan tersebut adalah permintaan partai sesama koalisi yang memiliki suara lebih banyak, yakni PDI Perjuangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau Nasional Demokrat (Nasdem). Menurut Saleh, kebijakan itu murni arahan sang ketua umum, Wiranto.

Sementara, soal adanya wacana Hanura akan mendapatkan jatah kursi di alat kelengkapan DPR RI, Saleh mengaku tidak memikirkannya. "Jujur ya, kami tidak pernah berfikir sampai sejauh itu," ujar Saleh.

Diberitakan, Hanura tidak mendapat jatah dalam paket pimpinan MPR yang diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sebab, kemungkinan besar akan digantikan oleh calon yang diajukan PPP. Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding memastikan, Hanura akan mendapatkan jatah kursi di alat kelengkapan DPR. (Baca: Lepas Kursi Pimpinan MPR, Hanura Diberikan Posisi Lain oleh Koalisi Jokowi-JK)

"Tentu (dapat kursi Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan). Kalau itu teknis lah," ujar dia.

Dengan keputusan Hanura rela melepaskan jatahnya untuk PPP, maka Koalisi Indonesia Hebat (KIH) membuka komposisi paket pimpinan MPR. Paket tersebut terdiri dari DPD, PDIP, PKB, NasDem dan PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com