Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neni Moerniaeni dan Kebaya Tuanya

Kompas.com - 01/10/2014, 07:55 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Neni Moerniaeni adalah satu dari 560 anggota DPR yang akan dilantik sebagai wakil rakyat pada hari ini, Rabu (1/10/2014). Politisi Partai Golkar ini mengaku tak mempersiapkan secara khusus penampilannya untuk hari ini. Kebaya kuning, yang disebutnya kebaya tua, dikenakannya. Penampilannya pun menarik perhatian, di antara para pria wakil rakyat yang tengah berkumpul di Lobi Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Rabu pagi.

"Karena saya dari Golkar makanya saya pake warna kuning," kata Neni, yang mengenakan jilbab berwarna senada dengan kebayanya, kepada Kompas.com, di Hotel Sultan.

Kebaya Neni bergaya tradisional dengan model kerah shanghai dan berbahan lace, dengan potongan panjang hingga batas paha. Kilauan batu-batuan berwarna-warni dan ditempel di beberapa bagian kebayanya.

"Ini kebaya biasa aja kok, kebaya tua," ujar istri mantan walikota Bontang, Kalimantan Timut, Andi Sofyan Hasdam ini.

Ia melengkapi penampilannya dengan kain panjang berwarna hijau lumut dengan motif bunga kecil kekuningan. Di bagian ujung kainnya, terlekat lace denan warna senada. Sebuah selendang hijau kekuningan pun terselip di antara tangannya.

"Ini songket," katanya.

Ia mengaku tak butuh waktu lama untuk merias dirinya. "Saya enggak perlu disanggul karena pake jilbab, jadinya lebih praktis. Jilbabnya juga cuma diikat-ikat saja biasa," jelas Neni.

Neni tampil dengan menggunakan selop perak dengan manik-manik yang tak terlalu tinggi, serta menggenggam clutch perak manik-manik yang senada dengan selopnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com