Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Lukman Hakim Dicurhati Jemaah Haji di Mekkah

Kompas.com - 28/09/2014, 20:56 WIB
MEKKAH, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendapat curahan hati jemaah haji asal Indonesia di sela memantau armada bus shalawat di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (28/9/2014).

Hal itu terjadi ketika Lukman bersama rombongan PPIH di Arab Saudi menaiki bus Saptco rute Bab Malik ke Terminal Kuday.

Para jemaah haji itu menyampaikan keluh kesah mereka ketika Lukman masih menunggu bus di terminal. Tak sedikit dari mereka juga mengajak Lukman berfoto kendati sudah memasuki bus untuk melanjutkan perjalanan.

Seorang jemaah haji asal Aceh mengeluhkan antrean panjang untuk bisa berhaji, pemondokan jauh dan lainnya.

"Masalah pemondokan yang jauh atau dekat, kami tidak bisa menentukan. Karena menggunakan pola pengundian atau qur'ah. Supaya adil," kata Lukman menjelaskan kepada jemaah haji asal Aceh.

Lukman mencontohkan, ada jemaah yang tinggal di Hotel Lulua (D1) yang mendapatkan dua kali makan gratis setiap harinya, karena kedermawanan pemilik hotel. Namun ada juga yang tinggal di hotel yang relatif minimalis, namun jaraknya cukup dekat dengan terminal ke Masjidil Haram.

Khusus untuk jamaah embarkasi Aceh, Lukman meminta mereka bersyukur karena ada yayasan milik warga Aceh di Mekkah yang memberikan bantuan 1.500 Riyal untuk setiap jemaah yang melalui embarkasi Aceh. Program ini sudah berjalan delapan tahun terakhir.

Dananya berasal dari pengembangan atau investasi yayasan yang nilainya mencapai 5 juta Riyal atau Rp 15 miliar setiap tahunnya.

"Bapak dan ibu harus bersyukur, karena tidak semua jemaah mendapatkan bantuan tersebut," katanya, seraya berharap para jamaah bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya. (Kholis Chered)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com