JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi Golkar Zainuddin Amali menilai, Fraksi Golkar telah gagal dalam membuktikan slogan partainya selama ini, ‘Suara Golkar, Suara Rakyat’. Pasalnya, sikap mereka yang mendukung pilkada melalui DPRD dianggap hanya untuk menguntungkan politisi di parlemen saja.
Zainuddin menuturkan, sebelum pengambilan keputusan, Fraksi Golkar telah menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap. Dalam rapat tersebut, ia mengaku, telah meminta kepada seluruh anggota fraksi agar mempertahankan pilkada langsung.
"Hidup itu ada pilihan. Saya pas rapat pleno Golkar pagi hari jam 8 sebelum paripurna sudah sampaikan suara Golkar suara rakyat. Saya mendukung Pilkada langsung karena sesuai slogan Golkar," kata Zainuddin dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (27/9/2014).
Zainuddin merupakan salah satu dari 11 anggota Fraksi Golkar yang menolak pelaksanaan pilkada tidak langsung. Selain dia, sepuluh anggota fraksi lainnya yaitu Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, Emil Abeng, Neil Iskandar, Oheo Sinapoy, Gusti Iskandar, Chairuman Harahap, Nudirman Munir, dan Taufik Hidayat.
Wakil Ketua Komisi VII DPR ini pun menyadari, bahwa sikapnya yang berbeda pandangan dengan fraksi dapat mengancam eksistensi dirinya di DPR. Pasalnya, dalam pemilu legislatif lalu, Ketua DPD Golkar Jawa Timur itu kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
"Saya Wakil Ketua Komisi VII, saya juga Ketua DPD Golkar Jawa Timur, dan nama saya disebut-sebut sebagai calon ketua fraksi di DPR. Tidak ada kader yang pertaruhannya paling besar seperti saya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.