Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Berharap RUU Pilkada Tak Perlu Ada "Voting"

Kompas.com - 22/09/2014, 18:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, berharap sidang paripurna yang akan membahas RUU Pilkada pada 25 September 2014 mendatang tak berujung voting. Ia berharap ada solusi terbaik yang dapat dihasilkan parlemen untuk mengatasi persoalan ini.

"Saya usahakan paripurna saya pimpin. Usahakan jangan voting, tapi cari solusi agar bisa ketemu jalan keluar," kata Priyo di Kompleks Parlemen, Senin (22/9/2014).

Priyo menuturkan, baik kubu pendukung pilkada langsung maupun pendukung pilkada tak langsung memiliki argumentasi masing-masing mengapa hal itu harus dilakukan. Priyo mengatakan, pilkada langsung memiliki banyak ekses negatif, seperti banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi maupun konflik pasca-pilkada. Namun, ia tak menampik pilkada langsung juga banyak menghasilkan kepala daerah yang berkompeten.

"Dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang memilih langsung atau tidak langsung pun argumentasinya kuat," katanya.

Sementara itu, Priyo menghargai sikap Partai Demokrat yang mendukung pelaksanaan pilkada langsung. Hanya, kata dia, Golkar hingga kini masih mendukung agar kepala daerah dipilih oleh DPRD. Menurut dia, sikap Golkar yang mendukung pelaksanaan pilkada tak langsung merupakan aspirasi dari bawah.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa ada peran akademisi di universitas dalam usulan pelaksanaan pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Bahkan, di dalam disertasi yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pun menyebutkan banyak hal negatif dalam pelaksanaan pilkada langsung yang telah berjalan selama sepuluh tahun terakhir ini.

"Orang-orang kampus pun terbelah. Kalau mau fair kajian awal pemilihan tidak langsung itu juga dari kalangan akademisi. Kalau sekarang Mendagri berbalik, ya saya tidak mau bertanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com