JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eko Putro Sandjojo, menyatakan, Deputi Tim Transisi tidak dijanjikan untuk menjadi menteri di kabinet mendatang. Menurut Eko, sebaiknya Tim Transisi yang bertugas mengantarkan transisi kepemimpinan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono kepada Jokowi-JK tidak berniat mencalonkan ataupun ditempatkan dalam struktur kabinet.
"Enggak ada (dijanjikan). Idealnya Deputi Transisi tidak jadi menterilah," kata Eko di Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Eko khawatir, akan muncul konfik kepentingan jika Deputi Tim Transisi dijadikan menteri. Ia menegaskan, tugas mereka hanya menyiapkan peralihan pemerintahan lama hingga kedatangan pemerintahan baru.
"Tidaklah. Ada conflict of interest nantinya," ujar Eko.
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Akbar Faizal menyatakan, tidak ada jaminan untuk para Deputi Tim Transisi untuk menerima jatah menteri. Deputi Tim Transisi lainnya, Hasto Kristiyanto, memastikan bahwa Tim Transisi diisi oleh figur kompeten dan tidak memiliki kepentingan apa pun terkait skema kabinet pemerintahan selanjutnya.
"Di sini kami menyiapkan, justru diisi oleh orang yang tidak memiliki interest," ujar Hasto.
Jokowi-JK membentuk Tim Transisi ini untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mempersiapkan hal strategis yang berkaitan dengan perencanaan pemerintahan 2015. Ketua Tim Transisi adalah mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M Soemarno, dibantu lima Deputi, yakni Hasto Kristiyanto, Akbar Faizal, Anies Baswedan, Andi Widjajanto, dan Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.