JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang akan menghapuskan semua posisi wakil menteri, kecuali di Kementerian Luar Negeri. Penghapusan posisi ini diharapkan memberi potensi penghematan anggaran dalam menggaji pejabat negara.
Pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk kabinet Indonesia Bersatu II terdapat 20 wakil menteri. "Yang diusulkan tetap ada hanyalah wakil menteri luar negeri. Hanya satu itu," kata Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto, di Kantor Transisi, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2014) sore.
Andi mengatakan, wakil menteri di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tetap dipertahankan karena Menlu tidak bisa bekerja sendirian. Menlu nantinya akan melakukan pertemuan-pertemuan internasional dengan berbagai negara.
Sementara itu, wamenlu akan berada di dalam negeri untuk memastikan bahwa implementasi dari pertemuan itu berjalan dengan baik.
"Ini untuk mempertimbangkan karakter kerja dari menlu yang sebagian besar waktunya akan diisi oleh pertemuan-pertemuan bilateral dan multilateral. Misalnya untuk ASEAN saja, itu jumlah pertemuannya sudah melebihi jumlah hari dalam satu tahun," ucap Andi.
Adapun menteri lainnya, kata Andi, cukup dibantu oleh sekretaris jenderal dan direktur jenderal di kementerian masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.