Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi Jokowi-JK Tak Merasa Tersindir Komentar SBY

Kompas.com - 05/09/2014, 19:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu deputi tim transisi Andi Widjajanto tidak merasa tersindir dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pihak Jokowi-Jusuf Kalla mengintervensi kebijakan pemerintahannya.

"Tidak tersindir," ujar Andi lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2014) petang.

Andi menegaskan bahwa Tim Transisi memang tidak mengintervensi kebijakan pemerintahan SBY-Boediono. Yang dilaksanakan Tim Transisi kini adalah mempersiapkan program kerja begitu Jokowi-JK dilantik.

"Kami sama sekali tidak menyentuh kebijakan atau program sebelum 20 Oktober 2014," ujar Andi.

Andi bahkan setuju dengan pernyataan SBY bahwa tidak ada yang namanya pemerintahan bersama. Tim, lanjut Jokowi, setuju SBY masih memegang pemerintahan Indonesia mutlak hingga 20 Oktober 2014.

Andi memastikan pernyataan SBY tidak akan mengganggu kerja Tim Transisi. Pihaknya akan tetap bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Diberitakan, Presiden SBY menegaskan pemerintahannya menolak diintervensi dalam mengambil kebijakan pada masa transisi kepemimpinan saat ini. Ia menegaskan, tidak ada yang disebut sebagai pemerintah bersama.

"Saya ingin meluruskan anggapan bahwa saat ini adalah masa pemerintahan bersama. Pemerintahan sekarang adalah pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II. Jadi cara pandang 'kita lakukan bersama-sama, mengatasi subsidi bersama-sama', saya katakan keliru," ujar Presiden SBY saat membuka rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut SBY, pemerintahannya bertanggung jawab penuh atas semua kebijakan. Namun, usai 20 Oktober mendatang, setelah presiden terpilih mengucapkan sumpahnya, SBY berakhir masa baktinya.

"Ini perlu agar jangan sampai transisi yang dimaksud konsultasi ini dimaknai seperti itu. Misalnya kebijakannya kok begitu, harusnya begini. Tidak. Karena yang bertanggung jawab saya," kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com