JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bereaksi keras menyikapi parpol Koalisi Merah Putih yang berbalik arah mendukung pilkada melalui DPRD. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, menilai, salah satu kerugian pilkada tak langsung adalah sulitnya tokoh-tokoh berkualitas untuk muncul ke permukaan.
"Kita tidak akan menemukan sumber baru seperti Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), Ahok (Wakil Gubernur DKI Jakarta), Risma (Wali Kota Surabaya), Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung)," kata Eva di Jakarta, Kamis (5/9/2014) sore.
Selain itu, Eva menilai, kepala daerah yang tidak dipilih secara langsung oleh masyarakat juga sama saja membuat Indonesia kembali ke era Orde Baru. Bukannya maju ke depan, menurut dia, Indonesia justru akan mundur ke belakang.
"Ini sama saja mengkhianati reformasi," kecam Eva.
Eva berharap Koalisi Merah Putih bisa mempertimbangkan kembali keputusan mereka. "Semua orang menyadari banyak kerugian dari pilkada DPRD ini. Kalau sampai ini dilaksanakan, kita akan gugat ke MK," ujarnya. Catatan Kompas, bulan Mei 2014, semua fraksi di DPR masih mendukung pilkada yang dipilih langsung oleh rakyat. Namun, dalam rapat panitia kerja terakhir RUU Pilkada di DPR, semua parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih berubah sikap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.