JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, hingga kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Pak SBY sampai hari ini tidak ada pembahasan kenaikan BBM," ujar Jero di Kompleks Parlemen, Senin (25/8/2014).
Jero mengatakan, persoalan subsidi BBM ini perlu dibahas secara serius oleh Jokowi bersama dengan Presiden Yudhoyono. Menurut dia, yang utama adalah kepentingan rakyat Indonesia terlindungi. Selain itu, alasan tidak menaikkan harga BBM saat ini juga terkait masa pemerintahan SBY yang akan segera berakhir.
"Pemerintahan SBY tinggal dua bulan dan sebentar lagi ada pemerintahan baru. Jadi, berpikirnya harus untuk negara," kata Jero.
Terkait permintaan Jokowi agar pemerintah menekan subsidi BBM, Jero mengaku bahwa pihaknya belum bisa memutuskan apa pun karena menunggu pembicaraan Jokowi dan SBY. Ia menjamin bahwa Presdien akan mengambil langkah terbaik untuk rakyat.
Sebelumnya, Jokowi menilai subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 terlalu besar, yakni mencapai Rp 44,6 triliun. Menurut dia, dana itu seharusnya dialihkan untuk anggaran pembangunan.
"Kalau anggaran pembangunan sangat kecil, yang diharapkan kan anggaran pembangunan semakin besar, bukan biaya rutin atau anggaran subsidi yang semakin besar," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2014).
Jokowi menuturkan, apabila subsidi terlalu besar, maka ruang fiskal menjadi lebih sempit. Padahal, ruang fiskal ini diperlukan oleh Jokowi untuk memasukkan program-program prioritasnya.
Melihat kondisi ini, Jokowi meminta agar Presiden SBY bisa memperbaiki RAPBN 2015 dengan menekan angka subsidi. Jokowi juga menampik bahwa ia akan menaikkan harga BBM apabila nanti menjabat. (Baca: Jokowi Minta SBY Kurangi Subsidi BBM)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.