Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Opsi Kabinet, Tim Transisi Segera Temui JK

Kompas.com - 25/08/2014, 07:10 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto berencana akan segera bertemu dengan wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, untuk membahas opsi kabinet yang akan menduduki pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Setidaknya, ada tiga opsi kabinet yang akan menduduki pemerintahan.

Ditemui di Kantor Tim Transisi, Minggu (24/8/2014) malam, Andi menuturkan, pihaknya masih mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan JK guna membahas opsi kabinet tersebut.

“Antara Selasa dan Kamis, sedang dicari waktu yang tepat untuk pertemuan,” kata Andi.

Untuk diketahui, dua dari tiga opsi kabinet yang ada, Jokowi menawarkan perampingan kabinet. Opsi pertama bersifat status quo, dengan jumlah kementerian sama yakni 34 kementerian. Hanya saja, akan ada perubahan sejumlah nama kementerian yang ada saat ini.

Opsi kedua, Jokowi ingin kementerian yang ada menjadi 27 kementerian, dengan tiga kementerian koordinator yakni Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri.

Opsi ketiga terbagi menjadi dua opsi, yaitu opsi 3A dengan 20 kementerian dan opsi 3B dengan 24 kementerian.

Sebelumnya, sempat beredar kabar jika JK tak setuju dengan wacana Jokowi yang ingin merampingkan kabinet. Andi mengatakan, opsi pertama yang Jokowi tawarkan sesuai dengan keinginan JK. Hanya saja, ada sejumlah perubahan yang harus dibicarakan dengan JK.

“Opsi pertama itu kan non-perampingan. Itu opsi yang bisa ditanggapi Pak JK. Kami sendiri rencananya akan bertemu Pak JK dua kali, satu di Kantor Transisi, satu lagi kemungkinan tidak di kantor ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com