Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukti Masih Kurang, Polri Minta Media Beri Kesaksian soal Orasi Ketua DPD Gerindra

Kompas.com - 18/08/2014, 15:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Ronny Sompie mengatakan, kepolisian mengharapkan kerja sama awak media untuk meluruskan pemberitaan orasi yang dilakukan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik. Ia mengatakan, kesaksian wartawan mengenai isi orasi dapat melengkapi keterangan yang dibutuhkan penyidik untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Kita berharap ada bukti dari media. Mungkin kawan-kawan wartawan yang mendengar bisa memberikan kesaksian atau tidak," ujar Ronny di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/8/2014).

Ronny mengharapkan adanya kerja sama antara penyidik dan pemimpin redaksi media untuk mengumpulkan bukti berupa rekaman video, suara, maupun yang berbentuk tulisan. Publisitas tersebut, imbuh Ronny, akan memperjelas kebenaran antar-dua kubu yang tengah berselisih tersebut.

"Pemred nanti akan menunjuk penulis yang menjadikan itu berita. Kan tahu persis, ada rekamannya. Wartawan hanya memperkuat rekaman ataupun tulisan di cetak atau online," ujarnya.

Ronny menuturkan, dokumentasi berupa video atau suara akan menjadi barang bukti yang kemudian diperkuat oleh ahli bahasa. Ia menambahkan, ahli bahasa yang akan menyatakan apakah isi orasi Taufik memang mengandung ancaman penculikan atau tidak.

"Begitu memberikan kesaksian, rekaman itu menjadi alat bukti karena di situ ada surat perintah dan berita acara, di samping keterangan ahli," kata Ronny.

Karena menyangkut pemberitaan oleh media, imbuh Ronny, penyidik masih menelusuri apakah kasus ini dapat dikaitkan dengan Undang-Undang Pers. Ia menambahkan, penyidik juga membutuhkan keterangan Dewan Pers untuk memutuskan apakah media yang terbukti "memelintir" orasi Taufik dapat dikenakan pidana pers.

"Apa masih koridor dengan UU Pers karena kawan jurnalis punya kekebalan yang ada di UU Pers. Kita membutuhkan keterangan dengan Dewan Pers," pungkasnya.

Sebelumnya, Taufik dalam orasinya di depan Gedung Mahkamah Konstitusi mengajak massa pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa untuk menangkap Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik.

"Kita tangkap Kamil Manik hari Senin. Saudara-saudara, apakah kalian setuju?" seru Taufik di MK, Jakarta, Jumat (8/8/2014). Oleh karena itu, Husni melaporkan Taufik ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan delik ancaman pada 11 Agustus 2014. Merasa tidak melakukan ancaman penculikan, Taufik melaporkan balik Husni ke Bareskrim pada 12 Agustus 2014 dengan delik melakukan fitnah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com