Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrasi Indonesia Kini Milik Rakyat

Kompas.com - 18/08/2014, 14:00 WIB


KOMPAS.com - Pemilihan Umum 2014 menjadi pemilu pertama bagi Yau May Fun (38) mengikuti pencoblosan. Setelah memilih untuk tidak memilih atau golput selama lima pemilu berturut-turut, perempuan yang akrab dipanggil Betsy itu akhirnya memutuskan untuk memberikan suaranya.

Domisili yang jauh dari Tanah Air tidak menjadi halangan bagi Besty untuk mencoblos. Direktur sebuah perusahaan Hongkong itu mendatangi tempat pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong, pada saat pemilu legislatif dan pemilu presiden.

"Selama ini, saya golput. Dari zaman Pak Harto (Presiden Soeharto) sampai sekarang, baru sekali ini saya ikut mencoblos," kata dia saat dihubungi, Sabtu (16/8/2014).

Sejak pertama mendapatkan hak memilih pada Pemilu 1992, Besty memang tidak pernah menggunakan haknya. Alasannya, pemilu tidak ada artinya karena korupsi tetap merajalela. Selain itu, para penguasa yang terpilih pun tidak pernah memedulikan rakyat.

Perempuan yang sebelumnya tak pernah peduli dengan pemilu itu pun memutuskan untuk menjadi relawan, bergabung dengan Barisan Relawan Jokowi Presiden. Di tengah kesibukannya, Betsy mengampanyekan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Beberapa bulan hingga hari-H, saya persembahkan waktu saya 24 jam untuk Jokowi. Bahkan, kadang kala saya hanya tidur dua jam," ujar dia.

Ihsanuddin Calon presiden Prabowo Subianto menghadiri aksi untuk Palestina di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (11/7/3014) sore.


Lain Betsy, lain pula Harly Prabowo, seorang dokter gigi di Surabaya, Jawa Timur. Lulusan doktor dari Inggris itu rela meminjam uang Rp 4,5 miliar dari sebuah bank demi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sebelumnya, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga itu sama sekali tidak peduli pada politik.

Uang pinjaman Rp 4,5 miliar itu tidak dibagi-bagikan, tetapi digunakan untuk membeli aset, seperti perkebunan kopi, dan membangun peternakan sapi di Bondowoso dan Situbondo. Dari sanalah ia mendapat dukungan masyarakat, baik saat pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Kebetulan istri Harly ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, tetapi gagal masuk ke parlemen.

Harly juga selalu mengampanyekan Prabowo-Hatta kepada para pasiennya. Dengan sukarela ia mengajak para pasien memilih Prabowo-Hatta karena kagum dengan visi-misi Prabowo-Hatta.

"Saya dukung Prabowo karena dia pernah bilang, bikin Indonesia kaya itu sebenarnya mudah, kita jaga laut, hasilnya sudah banyak. Itu yang suka jadi bahan ejekan bocor, bocor, padahal benar ikan-ikan kita banyak dicuri," kata Harly.

Terbentuk alamiah

Betsy dan Harly hanya dua dari jutaan warga Indonesia yang terjun langsung dalam pilpres. Keduanya juga mewakili kalangan profesional yang sebelumnya apolitis, tetapi kemudian tergerak menjadi relawan capres-cawapres.

Eva Kusuma Sundari, salah satu koordinator Relawan Jokowi-JK, menyatakan, ada ribuan relawan individu dan kelompok yang mendukung Jokowi-JK.

Politikus PDI-P itu menambahkan, para relawan itu terbentuk secara alamiah, tidak ada yang menggerakkan. Tim Nasional Jokowi-JK justru terkejut dengan banyaknya kelompok relawan yang terbentuk menjelang pilpres. Saking banyaknya, Jokowi-JK kemudian menunjuk Eva dan Eriko Sutarduga (Partai Nasdem) menjadi koordinator relawan. Mereka kemudian memutuskan melakukan temu darat dengan para relawan pada pertengahan April lalu.

Dari ribuan relawan itu, terdapat pula artis dan pesohor lain. Para artis itu mengampanyekan Jokowi-JK tanpa diminta. Mereka bahkan berinisiatif menggelar Konser Salam 2 Jari di Gelora Bung Karno (GBK). "Konser di GBK itu inisiatornya Abdee (Slank) dan teman-teman artis, murni mereka. Itu sumbangan besar kalangan artis karena mereka membuat Jokowi-JK rebound," ujar Eva.

Gerakan relawan juga muncul di kubu Prabowo-Hatta. Hampir setiap hari kelompok-kelompok relawan mendeklarasikan dukungan di Rumah Polonia, Jakarta Timur. Para relawan itulah yang, menurut Yudha Permana dari Sahabat Prabowo, membuat kampanye kreatif di dunia maya. Mereka yang berinisiatif menggelar jalan pagi dan membagikan susu di acara car free day. Program itu mereka sebut Revolusi Putih.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com