JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, tetap mendukung pembentukan panitia khusus (pansus) di DPR terkait pemilu presiden. Menurut Martin, pansus ini tidak menyoal siapa yang menang atau kalah dalam pilpres, tetapi untuk membuat penyelenggaraan pemilu ke depan lebih baik.
"Kalau Komisi II merencanakan itu, kita dukung agar kekurangan-kekurangan penyelenggaran pemilu diperbaiki ke depannya," kata Martin di kompleks Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Anggota Komisi III DPR mengatakan, banyak orang berlomba-lomba menjadi penyelenggara pemilu mulai dari daerah hingga ke pusat, tetapi kerjanya amburadul. Ia mengatakan, pembentukan pansus ini tidak terkait dengan siapa yang menang atau kalah dalam Pemilu Presiden 2014. Pansus dibentuk untuk membuat penyelenggaraan pemilu yang lebih baik.
Menurut dia, banyak kekurangan pada pemilu tahun ini yang bisa didiskusikan oleh pansus. Salah satunya soal kebijakan pemakaian noken di Papua. Saat ini belum ditentukan sejauh apa budaya Papua tersebut bisa digunakan dalam pemungutan suara.
"Sampai sejauh mana kita bisa mengadopsi budaya daerah, pansus pilpres akan mendiskusikan itu," kata Martin.
Sejumlah anggota DPR telah menyatakan agar pansus pilpres dibentuk untuk menelusuri kecurangan dalam Pemilu Presiden 2014. Sebagian pihak menyatakan pansus pilpres tidak akan efektif mengingat masa jabatan parlemen periode ini hanya tinggal satu setengah bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.