JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Tim Transisi presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Akbar Faizal mengatakan tidak tertutup kemungkinan kader partai politik di luar koalisi pendukung Jokowi-JK menjadi menteri. Kendati demikian, dia mempertanyakan langkah tersebut.
"Bisa saja. Kalau tidak merasa malu ya monggo. Tapi logis enggak? Jumlahnya saja kita berlebihan mengapa di luar itu. Logika enggak masuk," kata Akbar di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
"Orang yang dibutuhkan adalah yang setuju dengan pemikiran Jokowi-JK. Disiplin soal itu," lanjut dia.
Akbar pun menegaskan, kesepakatan dukungan parpol kepada Jokowi-JK berupa dukungan tanpa syarat alias tidak bagi-bagi kekuasaan. Dia pun menyayangkan adanya pihak-pihak yang menabrakkan partai dan non-partai dalam penyusunan kabinet.
"Seakan-akan yang di dalam partai brengsek dan di luar tidak (brengsek). Pak Jokowi kan bilang ingin orang-orang yang profesional. Ini yang bahaya menabrakan dengan dikotomi parpol dan non-parpol," ucap politisi Nasdem itu.
Akbar pun menyebut, banyak kader di internal parpol yang juga baik. Dia menilai ada upaya semacam gerakan yang ingin melakukan deparpolisasi terhadap politik Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.