Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-JK Sebut Perbaikan Berkas Gugatan Prabowo-Hatta Langgar Prinsip

Kompas.com - 08/08/2014, 13:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim advokat pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Taufik Basari menilai, berkas perbaikan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 yang diserahkan tim Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyalahi aturan. Menurut Taufik, banyak dalil yang ditambahkan di dalam perbaikan tersebut.

"Ini tentu melanggar acara bermahkamah di MK, prinsip fairness yang seharusnya berjalan di semua pihak," kata Taufik saat ditemui di sela-sela sidang kedua PHPU di Gedung MK, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Taufik mencontohkan, pada saat pendaftaran berkas gugatan, hanya ada beberapa provinsi yang dianggap bermasalah pada saat pilpres berlangsung. Namun, jumlah provinsi yang dianggap bermasalah justru ditambah saat perbaikan berkas diserahkan.

"Provinsi tambahan seperti Kepri (Kepulauan Riau), tapi Kepri itu hanya judulnya saja, dalilnya tidak ada. Ketika perbaikan terakhir tanggal 7 (Agustus 2014), tiba-tiba dalilnya sudah ada," katanya.

Contoh lain adalah penambahan dalil. Menurut dia, perbaikan yang dapat dilakukan tim advokat adalah penajaman dalil, bukan menambahkan dalil yang sudah ada. "Misal ada poin a, kemudian diurai jadi a1, a2, a3. Itu bagian dari penajaman dalil. Tapi kalau kemudian, dari a, b, c, tiba-tiba muncul d, e, f, g," ujarnya.

Taufik menganggap tindakan yang dilakukan tim advokat Prabowo-Hatta merupakan bagian dari upaya penyelundupan dalil. Ia berharap hakim konstitusi dapat mengesampingkan dalil tambahan yang diajukan tim advokat Prabowo-Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo

Nasional
Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Lawatan ke Perancis, KSAU Tinjau Produksi Teknologi Radar GCI yang Bakal Perkuat TNI AU

Nasional
Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Usul Bentuk Satgas, Sukamta: Kalau Tidak Merasa Bersalah Atas Kehilangan Data, Berarti Penyelenggara Negara Sakit

Nasional
Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Serangan Siber Berulang, Anggota DPR Desak BSSN Diisi Sosok Mampu dan Kompeten

Nasional
Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Pemerintah dan DPR Sepakat Bawa 26 RUU Kabupaten/Kota ke Rapat Paripurna

Nasional
Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Banyak Serangan Siber, TB Hasanuddin: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional?

Nasional
PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

PAN Akan Gelar Rakernas, Siapkan Zulhas Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
DPR Heran Tak Ada 'Back Up' Data PDN yang Diserang, BSSN 'Lempar Bola' ke Kominfo

DPR Heran Tak Ada "Back Up" Data PDN yang Diserang, BSSN "Lempar Bola" ke Kominfo

Nasional
Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Budi Arie Beberkan Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh

Nasional
8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

8 Orang Sudah Daftar Seleksi Capim-Calon Dewas KPK

Nasional
Pastikan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember, Jokowi Sebut Anggaran Mencukupi

Pastikan Bansos Beras Lanjut Sampai Desember, Jokowi Sebut Anggaran Mencukupi

Nasional
Jokowi Diminta Jelaskan ke Publik Terkait Peretasan Sistem PDN

Jokowi Diminta Jelaskan ke Publik Terkait Peretasan Sistem PDN

Nasional
Wakil Ketua Komisi III: 82 Anggota DPR Terlibat Judi 'Online', MKD Akan Ambil Sikap

Wakil Ketua Komisi III: 82 Anggota DPR Terlibat Judi "Online", MKD Akan Ambil Sikap

Nasional
Buntut Serangan ke PDN, Menkominfo Bakal Wajibkan Instansi Pemerintah 'Backup' Data

Buntut Serangan ke PDN, Menkominfo Bakal Wajibkan Instansi Pemerintah "Backup" Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com