Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pun Pengganti Busyro, KPK "Welcome"

Kompas.com - 07/08/2014, 14:45 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Praja mengatakan, KPK akan menerima dengan tangan terbuka siapa pun yang nantinya terpilih sebagai unsur pimpinan KPK pengganti Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. Pada Desember 2014, masa jabatan Busyro akan berakhir.

"Kami tetap terbuka dengan siapa pun yang akan menjadi mitra kami, karena kami empat, akan bertambah satu. Tentu saja kami bisa mewarnai yang baru ketimbang yang baru mewarnai yang lama, tapi siapa pun, kami welcome," ujar Adnan di Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Adnan menanggapi pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pansel dibentuk untuk mencari pengganti Busyro. Menurut Adnan, KPK meyakini Pansel Calon Pimpinan KPK akan meloloskan calon yang memiliki integritas baik. Ia menilai, Pansel diisi orang-orang dengan rekam jejak yang baik.

"Susunan panselnya sebagaimana yang dikatakan Pak Busyro, siapa pun yang akan diusulkan Pansel ini, Isya Allah kadar integritasnya, sama dengan Pak Busyro, bahkan lebih bisa jadi," katanya.

Pansel akan dipimpin Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin, dengan anggota Abdullah Hemahua, Erry Ryana Hardjapamekas, Farouk Muhammad, Harkristuti Harkrisnowo, Imam Prasodjo, Komarudin Hidayat, Renald Khasali, dan Widyo Pramono.

Adnan juga mengatakan, sebenarnya KPK menginginkan agar kekosongan kursi pimpinan KPk sepeninggal Busyro tidak diisi hingga masa jabatan pimpinan KPK jilid III berakhir pada Desember 2015. KPK, kata Adnan, telah mengusulkan kepada Presiden untuk tidak mengisi kekosongan jabatan tersebut demi menghemat biaya. Kendati demikian, lanjut Adnan, pihaknya tetap mengapresiasi jika Presiden memutuskan untuk membentuk Pansel.

"Jadi kami memandang sebenarnya pertama kali bahwa tim kami ini betapa solid, dan kami asyik dengan keakraban di antara kami. Kami mengusulkan kepada Presiden daripada mubazir mengeluarkan biaya, apalagi sekarang ada program penghematan anggaran, jadi yang empat saja dipertahankan. Rupanya presiden berpendapat lain, dengan menelaah potensi mitra kami ke depan," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Busyro mengaku belum memutuskan apakah dia akan mendaftarkan diri kembali sebagai calon pimpinan KPK periode berikutnya. Sesuai aturan, Busyro masih bisa mendaftarkan diri untuk kembali menjadi calon pimpinan KPK karena dia belum dua kali menjabat sebagai pimpinan KPK.

Busyro mengatakan bahwa dia kini tengah fokus menghabiskan masa jabatannya yang tersisa empat bulan lagi untuk menyempurkan program-program KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bhayangkari Polri Gelar Kemala Run 2024 di BSD, Ada Kategori Anak dan Penyandang Disabilitas

Bhayangkari Polri Gelar Kemala Run 2024 di BSD, Ada Kategori Anak dan Penyandang Disabilitas

Nasional
Soal Izin Tambang Ormas, Jokowi: Badan Usahanya yang Diberikan, Persyaratannya Ketat

Soal Izin Tambang Ormas, Jokowi: Badan Usahanya yang Diberikan, Persyaratannya Ketat

Nasional
DPR Dukung Haji Tanpa Visa Resmi Diharamkan

DPR Dukung Haji Tanpa Visa Resmi Diharamkan

Nasional
Jokowi Tak Khawatir Mundurnya Kepala Otorita Ganggu Investasi Asing di IKN

Jokowi Tak Khawatir Mundurnya Kepala Otorita Ganggu Investasi Asing di IKN

Nasional
Respons PBNU, Muhammadiyah, PGI, dan PHDI soal Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Respons PBNU, Muhammadiyah, PGI, dan PHDI soal Izin Kelola Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Karena Alasan Pribadi

Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Karena Alasan Pribadi

Nasional
Jokowi Resmikan Pembangunan Kantor BTN di IKN

Jokowi Resmikan Pembangunan Kantor BTN di IKN

Nasional
Polisi Tangkap 2 WNI yang Fasilitasi Buronan Paling Dicari Thailand Chaowalit Thongduang

Polisi Tangkap 2 WNI yang Fasilitasi Buronan Paling Dicari Thailand Chaowalit Thongduang

Nasional
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 5 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 5 Juni 2024

Nasional
Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek di Kemensos

Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek di Kemensos

Nasional
Pemerintah Bakal Sanksi 'Travel' Haji Nakal yang Pakai Visa Tak Resmi

Pemerintah Bakal Sanksi "Travel" Haji Nakal yang Pakai Visa Tak Resmi

Nasional
Berpotensi Bersaing dengan Marzuki Mustamar di Pilkada Jatim, Khofifah: Enggak Masalah...

Berpotensi Bersaing dengan Marzuki Mustamar di Pilkada Jatim, Khofifah: Enggak Masalah...

Nasional
DPR Minta Indonesia-Saudi Berunding Cari Solusi Kasus Visa Haji Palsu

DPR Minta Indonesia-Saudi Berunding Cari Solusi Kasus Visa Haji Palsu

Nasional
KPK Diminta Proses Administrasi Pendelegasian Penuntutan ke Kejagung

KPK Diminta Proses Administrasi Pendelegasian Penuntutan ke Kejagung

Nasional
Saat Sekjen PDI-P Ada di Pusaran 2 Kasus Hukum...

Saat Sekjen PDI-P Ada di Pusaran 2 Kasus Hukum...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com