Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdebatan Warnai Pemilihan Rini Soemarno sebagai Ketua Tim Transisi Jokowi-JK

Kompas.com - 05/08/2014, 11:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faizal, mengatakan, pemilihan Rini Mariani Soemarno sebagai Ketua Tim Transisi Jokowi-JK telah dikomunikasikan dengan semua pihak dalam koalisi pendukung presiden dan wakil presiden terpilih tersebut. Ia mengakui bahwa pemilihan Rini tidak mungkin menyenangkan semua pihak.

Akbar mengatakan, semua perdebatan dan keputusan akhir pemilihan Rini sebagai ketua tim telah disampaikan kepada Jokowi-JK. Baginya, perdebatan merupakan hal yang lumrah, tanpa harus menghambat kinerja tim transisi.

"Semua sudah dikomunikasikan, (perdebatan) tidak bisa dihindarkan, dan kita tidak bisa menyenangkan semua orang," kata politisi Partai Nasdem tersebut di Kantor Transisi, Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).

Akbar tidak menjelaskan perdebatan seperti apa yang terjadi sebelum pemilihan Rini. Ia juga tidak menjelaskan siapa yang menentang dipilihnya mantan menteri pada era Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, tersebut.

Di lokasi yang sama, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pemilihan Rini sebagai ketua tim transisi telah melalui pertimbangan yang sangat matang. Selain berpengalaman, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) itu juga telah dikenal baik oleh sejumlah tokoh PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Bu Rini itu sangat berpengalaman. Kita ingin wujudkan pemerintahan yang bekerja, bukan pemerintahan yang di awang-awang," ujarnya.

Kemarin, Jokowi-JK meresmikan Kantor Transisi Jokowi-JK sekaligus membentuk tim transisi untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mempersiapkan hal strategis yang berkaitan dengan perencanaan pemerintahan 2015. Sebagai ketua, Rini dibantu empat deputi, yakni Hasto Kristiyanto, Akbar Faizal, Anies Baswedan, dan Andi Widjajanto. Pada Selasa (5/8/2014), tim ini menggelar rapat perdana di kantor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com