JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faizal, mengatakan, pemilihan Rini Mariani Soemarno sebagai Ketua Tim Transisi Jokowi-JK telah dikomunikasikan dengan semua pihak dalam koalisi pendukung presiden dan wakil presiden terpilih tersebut. Ia mengakui bahwa pemilihan Rini tidak mungkin menyenangkan semua pihak.
"Semua sudah dikomunikasikan, (perdebatan) tidak bisa dihindarkan, dan kita tidak bisa menyenangkan semua orang," kata politisi Partai Nasdem tersebut di Kantor Transisi, Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2014).
Akbar tidak menjelaskan perdebatan seperti apa yang terjadi sebelum pemilihan Rini. Ia juga tidak menjelaskan siapa yang menentang dipilihnya mantan menteri pada era Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, tersebut.
Di lokasi yang sama, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pemilihan Rini sebagai ketua tim transisi telah melalui pertimbangan yang sangat matang. Selain berpengalaman, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Kabinet Gotong Royong (2001-2004) itu juga telah dikenal baik oleh sejumlah tokoh PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Bu Rini itu sangat berpengalaman. Kita ingin wujudkan pemerintahan yang bekerja, bukan pemerintahan yang di awang-awang," ujarnya.
Kemarin, Jokowi-JK meresmikan Kantor Transisi Jokowi-JK sekaligus membentuk tim transisi untuk menjalankan sejumlah tugas, di antaranya mempersiapkan hal strategis yang berkaitan dengan perencanaan pemerintahan 2015. Sebagai ketua, Rini dibantu empat deputi, yakni Hasto Kristiyanto, Akbar Faizal, Anies Baswedan, dan Andi Widjajanto. Pada Selasa (5/8/2014), tim ini menggelar rapat perdana di kantor tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.