Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Modus Pemerasan TKI di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 27/07/2014, 15:11 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Satu oknum anggota TNI berinisial RS, dan dua anggota Polri, WD dan ET, diamankan dalam inspeksi mendadak (sidak) di Bandara Soekarno Hatta Jumat (25/7/2014) malam. (Baca: 18 Orang Diamankan dalam Sidak KPK di Bandara). Mereka diduga sering melakukan pemerasan atau mempersulit TKI yang pulang dari luar negeri.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menerangkan modus pemerasan ketiga oknum tersebut. Mulanya, ujar Rikwanto, mereka menawarkan jasa angkutan kepada TKI yang baru datang dari luar negeri untuk pulang ketempat tujuannya.

"Apabila setuju dengan biaya tertentu, selanjutnya oknum tersebut menghubungi taksi gelap yang ada di tempat parkir bandara," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Minggu (27/7/2014).

Kemudian, lanjut Rikwanto, melalui taksi gelap tersebut, mereka seolah-olah mengantarkan pulang ke tempat tujuan. "Namun di jalan para TKI diperas harus nambah sekian-sekian. kalau tidak akan diturunkan di sembarang tempat," ucapnya.

Setelah melalui pemeriksaan, ujar Rikwanto, ternyata para TKI harus melalui ketiga oknum ini saat hendak pulang. Ketiganya sering menunggu calon korban di area conveyor bandara.

"Oknum tersebut pernah ditugaskan di area conveyor pada tahun 2007, jadi sudah kenal dengan orang-orang dibandara," katanya.

Di tempat itu pula, lanjut Rikwanto, ketiga oknum terjaring saat dilakukan sidak. Namun belum ada transaksi jasa angkutan antara oknum dengan TKI lantaran belum ada TKI yang datang.

Untuk itu, lanjut Rikwanto, polisi mengimbau kepada TKI yang pernah menjadi korban kelompok ini untuk segera melapor ke Polda Metro atau Polres Bandara.

Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kepolisian RI dan Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UK4) melakukan inspeksi mendadak ke Bandara Soekarno Hatta, Jumat (25/7/2014) malam.

Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, sidak dilakukan terhadap sistem, prosedur, dan sumber daya pelaksanaan pelayanan publik oleh BNP2TKI serta pengelolaan sistem keamanan di Bandara Soekarno Hatta.

Dalam sidak itu terjaring 18 orang diduga sering melakukan kekerasan terhadap TKI, yaitu satu orang anggota TNI, dua orang anggota Polri dan 15 orang masyarakat sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com