JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Rully Akbar mengatakan mayoritas publik saat ini khawatir dengan kondisi politik pasca pilpres yang hasilnya akan diumumkan pasa Selasa (22/7/2014) besok. Hal ini dikatakan Rully berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya dari 1.200 responden yang dilakukan pada 18-19 Juli kemarin.
Rully menjabarkan sebanyak 77,7 persen responden menjawab khawatir dengan kondisi politik pasca pilpres yaitu sejak hasil pemenangnya diumumkan Komisi Pemilihan Umum. Sementara sebanyak 20,4 persen responden menjawab tidak khawatir dan sebanyak 1,9 persen tidak menjawab dan tidak tahu.
Rully mengungkapkan alasan penyebab kekhawatiran publik terhadap kondisi politik pasca pilpres karena kedua pasang capres hingga saat ini masih yakin bisa memenangkan pilpres. Selain itu kedua pasang capres juga belum pernah mengeluarkan pernyataan meyakinkan untuk menenangkan pendukung masing-masing menyikapi apapun hasil pilpres pada 22 Juli.
"Tak ada pernyataan meyakinkan dari capres untuk membuat pendukungnya tenang. Keduanya justru masih sama-sama yakib dapat memenangkan pilpres," kata Rully di Kantor LSI di Rawamangun Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).
Dari kesimpulan yang diambil LSI, ada tiga harapan publik kepada kedua pasang capres untuk menyikapi hasil Pilpres nanti. Yaitu capres yang kalah legowo dan beri ucapan selamat kepada capres pemenang, kedua pasang capres sama-sama menjaga tidak terjadi kecurangan. Terakhir capres yang kalah sebaiknya mengendalikan dan mengajak pendukungnya pemerintahan yang baru.
Survei ini dilakukan LSI pada tanggal 18-19 Juli kemarin dari 1200 responden dengan margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen. Wawancara dilakukan menggunakan smarthphone yang telah terinstall di program LSI Pol. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.