Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Partisipasi Pemilu di Hongkong Rendah, Bawaslu Sebut Sosialisasi PPLN Sudah Optimal

Kompas.com - 19/07/2014, 01:44 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat partisipasi pemilih luar negeri di Hongkong berdasarkan daftar pemilih tetap dinilai sangat rendah. Meski begitu, Badan Pengawas Pemilu berpendapat, Panitia Pemilihan Luar Negeri Hongkong sudah bekerja optimal melakukan sosialisasi kepada pemilih.

"Sosialisasinya sudah luar biasa. Melalui koran, televisi, radio," kata Ketua Bawaslu Muhammad, saat rapat sidang pleno rekapitulasi suara luar negeri di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Muhammad pun kemudian bercerita tentang seorang perempuan warga negara Indonesia yang menemuinya untuk berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas sosialisasi yang telah dilakukan. Dengan membawa koran lokal Hongkong yang dibaca majikannya, perempuan itu diizinkan oleh majikannya untuk mencoblos pada 6 Juli 2014.

PPLN Hongkong, lanjut Muhammad, juga menyediakan sebuah tenda besar di tengah Victoria Park untuk memberikan pelayanan kepada para pemilih yang tidak masuk DPT. Dia pun menyebut undangan yang diberikan kepada pemilih juga memuat informasi untuk mengakomodasi kebutuhan pemilih dalam menggunakan haknya.

"Jadi ada semangat yang besar untuk melayani. Saya melihat ada iktikad baik dari teman-teman PPLN Hongkong," ucap Muhammad. Ihwal kericuhan yang ramai di media massa, dia mengatakan, PPLN Hongkong juga sudah optimal melayani pemilih. PPLN, kata dia, sudah pula mengumumkan melalui pengeras suara saat TPS hendak ditutup.

"Saya sudah bilang, prinsip melayani seperti di bank. Kalau masih ada pemilih yang mengantre sebelum jam 5, bisa negosiasi sama polisi Hongkong. Tapi kondisinya memang sudah bersih, tidak ada antrean," tegas Muhammad.

KPU dalam rapat pleno rekapitulasi suara dari pemilu luar negeri di Hongkong, Jumat malam, mendapati tingkat partisipasi pemilih yang rendah. Pemilih di wilayah ini hanya mencapai 15,42 persen DPT.

Berdasarkan rapat sidang pleno tersebut, total pemilih yang tercantum dalam DPT mencapai 114.662 pemilih, dengan rincian 583 laki-laki dan 114.079 perempuan. Dari total pemilih di DPT tersebut, 25.424 pemilih menggunakan hak pilihnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com