Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Prabowo Pertanyakan 2.444 WNI di Melbourne yang Mencoblos Berbekal Paspor

Kompas.com - 17/07/2014, 19:48 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 2.444 orang warga negara Indonesia (WNI) di Melbourne, Australia, tercatat berniat menggunakan hak pilih dengan hanya menunjukkan paspor atau tercatat pemilih dalam daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. Hal tersebut dipertanyakan saksi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Setiap pemilih diberikan ruang untuk sampaikan hak pilihnya, tapi jadi catatan kita harus clear. Mengapa pemilih di DPTKb mencapai 2.444 orang?" ujar saksi Prabowo-Hatta, Aziz Subekti, dalam rapat pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Luar Negeri Pilpres 2104 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).

Berdasarkan data yang dipaparkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne, jumlah total pemilih yang tercatat ada 15.857 orang. Angka itu terdiri dari pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 12.506 orang, Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) 75 orang, Daftar Pemilih Khusus (DPK) 832 orang, dan DPKTb 2.444 orang. Sementara itu, pengguna hak pilih DPT 3.577 orang, DPTb 77 orang, DPK 317 orang, dan DPKTb 1.098.

Menjawab hal itu, Ketua Pokja PPLN Wahid Supriyadi menerangkan bahwa banyaknya pemilih yang mencoblos menggunakan paspor atau identitas lain karena banyak WNI ilegal alias belum terdata di Melbourne.

"Saya di Melbourne tujuh tahun, jumlah WNI yang legal di sana sekitar 20.000 orang dan ilegal 10.000 orang. Mereka memang tidak tercatat di konsulat jenderal," ujarnya.

Anggota Bawaslu Nasrullah menuturkan, besarnya pemilih dalam DPKTb seharusnya bisa dimasukkan dalam DPT. "Jika pada pemilu legislatif lalu DPK dan DPKTb sudah masuk DPT Pilpres, kok muncul lagi DPKTb? Padahal sudah masuk DPT. Itu jadi catatan dan penjelasannya apa yang jadi penyebab muncul pemilih baru," ujar Nasrullah.

Berdasarkan perolehan suara, pasangan Prabowo-Hatta di Melbourne hanya mendapat 778 suara, jauh di bawah Jokowi dengan 5.594 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com