Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim Tepis Analogi Boediono soal Century ibarat Memadamkan Rumah Terbakar

Kompas.com - 16/07/2014, 18:26 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden RI Boediono saat memberi kesaksian di persidangan pernah mengatakan bahwa penyelamatan Bank Century ibarat memadamkan rumah yang terbakar meskipun rumah preman. Berkaca pada krisis tahun 1997-1998, menurut Boediono, akan ada efek domino jika Century tidak diselamatkan pada 2008 itu.

Namun, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta tidak sependapat dengan analogi mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.

"Perumpamaan dan analogi tersebut tidaklah tepat," kata Hakim Made Hendra dalam sidang vonis mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Menurut hakim, kondisi saat tahun 2008 itu tidak krisis seperti tahun 1997-1998. Masalah yang dihadapi Bank Century bukan karena krisis, melainkan manajemen buruk bank tersebut sejak tahun 2005. Dengan demikian, jika Bank Century tidak diselamatkan, itu tidak akan berdampak pada bank lain.

"Yang terjadi adalah bila rumah tersebut milik penjahat, preman tersebut roboh sendiri karena kesalahan penghuninya sehingga tidak akan menyebabkan robohnya rumah-rumah lain," ujar Made Hendra.

Sebelumnya, Boediono mengatakan bahwa pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) kepada Bank Century karena mempertimbangkan kemungkinan efek domino yang melanda bank-bank lain jika Century tidak diselamatkan. Menurut dia, dalam situasi krisis ekonomi 2008, penutupan suatu bank mana pun akan memicu terjadinya rush atau penarikan dana perbankan secara besar-besaran.

Atas dasar pertimbangan itu, menurut dia, Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menyelamatkan Bank Century yang mengajukan permohonan repo aset kepada BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com