"Dari kubu Prabowo, ada kekhawatiran nantinya ada pengkhianatan dari teman partai yang sudah mendukung dia karena melihat perkembangan terakhir," ujar Indria, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/7/2014).
Indria mengatakan, saat ini kondisi dari partai pendukung Prabowo tengah mengalami dinamika internal. Salah satunya adalah Partai Golkar yang tengah diramaikan oleh wacana menggeser Aburizal Bakrie dari jabatannya sebagai ketua umum karena dianggap tidak bisa membawa perubahan.
"Kalau ternyata banyak opsi baru untuk mengikuti langkahnya Nusron, kemudian bermain politik dua kaki. Golkar itu cerdik," ujar Indria.
Menurut Indria, dinamika-dinamika seperti itulah yang membuat Prabowo melakukan langkah antisipasi agar partai-partai pendukungnya tidak berpindah haluan. Akan tetapi, kata dia, politik sangat cair. Tak ada koalisi yang bisa benar-benar berjalan permanen. Semua bergantung pada keuntungan apa yang didapatkan partai politik dari koalisi tersebut.
"Kalau di situ terus nanti enggak dapat apa-apa. Mereka (partai) akan cari sekoci baru," kata Indria.
Seperti diberitakan sebelumnya, partai pendukung Prabowo-Hatta menggelar deklarasi untuk memermanenkan koalisinya di parlemen. Seluruh ketua umum partai pendukung hadir dalam deklarasi di Tugu Proklamasi, Jakarta, Senin (14/7/2014), kecuali Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.