Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Agama Serukan Capres-Cawapres Jangan Tenggelam dalam Euforia

Kompas.com - 10/07/2014, 15:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh lintas agama menyerukan kepada para elite politik dan juga pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta pendukungnya untuk tidak terjerumus dalam euforia berlebihan. Hal ini menyusul sikap saling mengklaim kemenangan dan perbedaan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei.

"Meminta kepada semua pihak, khususnya para elite politik, pasangan capres/cawapres, tim sukses dan pendukungnya untuk mengendalikan diri dari sikap melampaui batas dan euforia yang berlebihan yang dapat menimbulkan pertentangan antar kelompok serta potensi perpecahan bangsa," ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin saat membacakan pernyataan bersama tokoh lintas agama di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Tokoh lintas agama yang bersatu menyerukan pesan damai ini di antaranya yakni Din Syamsuddin (Muhammadiyah/MUI), Slamet Effendi Yusuf (Nahdlatul Ulama/Majelis Ulama Indonesia), Andreas A Yewangoe (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia), Rusli Tan (Walubi), Nyoman Udayana Sangging (Parisada Hindu Dharma Indonesia), dan Frans Magnis Suseno (Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara).

Din mengungkapkan tokoh lintas agama ingin melihat para elite politik menunjukkan sikap kenegarawanan, berjiwa ksatria, mematuhi apa pun hasil pilpres. Mereka, lanjut Din, harus siap menang dan siap kalah. Dengan sikap itu, Din menuturkan tokoh lintas agama berharap persatuan bangsa Indonesia akan tetap terjaga.

Seperti diketahui, pasca pemungutan suara 9 Juli 2014, sejumlah lembaga survei mengadakan hitung cepat. Namun, hasil hitung cepat ini ternyata berbeda-beda. Setidaknya ada 7 lembaga survei yang memprediksi Jokowi-JK menang yakni Litbang Kompas, Cyrus Network-CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indikator Politik, Populi Center, Lingkaran Survei Indonesia, dan Radio Republik Indonesia (RRI). Sementara empat lembaga survei memprediksi Prabowo-Hatta menang yakni Jaringan Survei Indonesia (JSI), Lembaga Survei Nusantara (LSN), IRC, dan Puskaptis. Dengan hasil itu, masing-masing kubu pun mengklaim kemenangan.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah mendeklarasikan kemenangan bagi kubu Jokowi-JK. Di sisi lain, Prabowo sujud syukur dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memilihnya sebagai presiden Indonesia selanjutnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengumpulkan setiap kandidat capres dan cawapres di kediamannya pada Kamis malam agar bisa menahan diri. SBY pun sudah menginstruksikan jajaran TNI untuk siaga dalam level tertinggi dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik horizontal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com