"Meminta kepada semua pihak, khususnya para elite politik, pasangan capres/cawapres, tim sukses dan pendukungnya untuk mengendalikan diri dari sikap melampaui batas dan euforia yang berlebihan yang dapat menimbulkan pertentangan antar kelompok serta potensi perpecahan bangsa," ujar Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin saat membacakan pernyataan bersama tokoh lintas agama di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Tokoh lintas agama yang bersatu menyerukan pesan damai ini di antaranya yakni Din Syamsuddin (Muhammadiyah/MUI), Slamet Effendi Yusuf (Nahdlatul Ulama/Majelis Ulama Indonesia), Andreas A Yewangoe (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia), Rusli Tan (Walubi), Nyoman Udayana Sangging (Parisada Hindu Dharma Indonesia), dan Frans Magnis Suseno (Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara).
Din mengungkapkan tokoh lintas agama ingin melihat para elite politik menunjukkan sikap kenegarawanan, berjiwa ksatria, mematuhi apa pun hasil pilpres. Mereka, lanjut Din, harus siap menang dan siap kalah. Dengan sikap itu, Din menuturkan tokoh lintas agama berharap persatuan bangsa Indonesia akan tetap terjaga.
Seperti diketahui, pasca pemungutan suara 9 Juli 2014, sejumlah lembaga survei mengadakan hitung cepat. Namun, hasil hitung cepat ini ternyata berbeda-beda. Setidaknya ada 7 lembaga survei yang memprediksi Jokowi-JK menang yakni Litbang Kompas, Cyrus Network-CSIS, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indikator Politik, Populi Center, Lingkaran Survei Indonesia, dan Radio Republik Indonesia (RRI). Sementara empat lembaga survei memprediksi Prabowo-Hatta menang yakni Jaringan Survei Indonesia (JSI), Lembaga Survei Nusantara (LSN), IRC, dan Puskaptis. Dengan hasil itu, masing-masing kubu pun mengklaim kemenangan.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah mendeklarasikan kemenangan bagi kubu Jokowi-JK. Di sisi lain, Prabowo sujud syukur dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memilihnya sebagai presiden Indonesia selanjutnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung mengumpulkan setiap kandidat capres dan cawapres di kediamannya pada Kamis malam agar bisa menahan diri. SBY pun sudah menginstruksikan jajaran TNI untuk siaga dalam level tertinggi dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik horizontal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.