Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Sebut Kubu Lawan Lakukan "Perang Cyber"

Kompas.com - 09/07/2014, 15:24 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Tim Pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud MD, meyakini bahwa pihaknya memenangi Pemilu Presiden 2014 berdasarkan hasil hitung cepat tiga lembaga survei yang digelar pihaknya. Mahfud menyebut saat ini tengah berlangsung "perang cyber".

"Oleh karena itu, kami anggap bagian dari perang cyber," kata Mahfud saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Jumpa pers tersebut disiarkan televisi TV One. Setelah jumpa pers tersebut, anggota tim sukses pasangan Prabowo-Hatta, Sandiaga Uno, meralat pernyataan Mahfud itu. Dari dalam studio TV One, Sandiaga mengatakan bahwa maksud Mahfud itu bukan "perang cyber", melainkan psywar dari kubu pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sebelumnya, kubu pasangan Jokowi-JK sudah mendeklarasikan sebagai pemenang pilpres. Keyakinan tersebut diungkapkan dalam jumpa pers di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dalam jumpa pers yang disiarkan televisi swasta, mereka yakin menang berdasarkan hasil hitung cepat lembaga lain, di antaranya Indikator Politik Indonesia.

Mereka mengacu pada hitung cepat yang disiarkan Metro TV pada pukul 14.00. Saat itu, posisi Jokowi-JK mencapai 52,7 persen, sedangkan Prabowo 47,3 persen dengan data yang masuk 80 persen.

Adapun kubu Prabowo-Hatta mengacu pada hasil survei sementara yang dilakukan JSI dengan hasil Prabowo unggul 50 persen, sedangkan Jokowi 49 persen. Lalu, survei Puskaptis, keunggulan Prabowo mencapai 51 persen dan Jokowi 48 persen. Terakhir LSN, Prabowo unggul 50 persen dan Jokowi 49 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com